PARIMO– Pihak Komisi III DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah untuk mengumpulkan data dan informasi di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya warga karena tertembak saat polisi membubarkan aksi blokade di Jalan Trans Sulawesi, Ahad (13/2/2022) dini hari.
Rombongan Komisi III DPR RI yang dipimpin Pangeran Khairul Saleh bersama 10 anggota lainnya tiba di Pantai Mosing, Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan pada Kamis (17/2/2022) sore sekira pukul 16:00 Wita.
“Pertemuan hari ini tim Komisi III DPR RI melakukan kunjungan spesifik terkait adanya unjukrasa yang berujung satu orang meninggal dunia,” ungkap Pangeran Khairul Saleh.
Dia mengatakan, kedatangan pihaknya ke Kabupaten Parimo untuk mencari data dan informasi terkait apa yang terjadi di daerah tersebut.
Sehingga, pihaknya meminta keterangan atau apapun yang sebenar-benarnya dari seluruh masyarakat setempat.
“Kami persilakan, jangan takut bicara. Ini forumnya bebas, jadi silakan disampaikan sejujur-jujurnya dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata dia.
Menurutnya, kedatangan tim Komisi III DPR tersebut juga untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Polri di wilayah Sulteng, serta mencari solusi atas apa yang terjadi di Kecamatan Toribulu, Kasimbar dan Tinombo Selatan.
“Jadi kami merasa perlu datang ke tempat ini, mencari data dan informasi agar kami mengambil kesimpulan tidak salah atau keliru,” katanya.

Sementara itu, anggota DPR RI asal daerah pemilihan Sulteng, Sarifuddin Sudding mengatakan, pihaknya memahami dan merasakan apa yang terjadi di daerah tersebut.
“Saya juga bukan orang asing di daerah ini. Bahkan saya sering singgah di daerah Kasimbar, Toribulu, Ampibabo hingga sekitarnya,” kata dia.
Menurutnya, permintaan pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) PT Trio Kencana tidak mudah dan membutuhkan waktu yang panjang, serta melalui putusan pengadilan tata usaha negara.
“Apakah dalam proses penerbitan izin tersebut menyalahi administrasi atau tidak. Jadi kalau kita bicara dalam konteks hukum, prosesnya sangat panjang,” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.
Namun, pelaku usaha tambang juga harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan tersebut seperti CSR hingga perbaikan masalah lingkungan.
Dia pun mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayahnya. Kemudian, terkait penyalahgunaan kewenangan yang menyalahi hukum harus segera dimintai pertanggungjawaban.
“Saya janji akan itu. Bahkan Propam Mabes Polri telah turun menangani persoalan ini, karena saya kontak langsung Kadiv Propamnya,” pungkasnya.
Sebanyak 17 orang masyarakat dari Kecamatan Toribulu, Kasimbar, dan Tinombo Selatan yang memberikan informasi dan keterangan terkait aksi unjukrasa yang menuntut pencabutan IUP PT Trio Kencana.
Usai melakukan pertemuan dengan masyarakat, rombongan Komisi III DPR RI meninjau langsung lokasi tertembaknya Erfaldi, korban yang tewas saat unjukrasa tolak tambang di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan. Di akhir kegiatan pertemuan itu, Sarifuddin Sudding berkesempatan memberikan santunan duka kepada orang tua korban Erfaldi.
Sebelumnya, rombongan Komisi III DPR RI tiba di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Kota Palu dengan menaiki pesawat komersil Batik Air pada Kamis (17/02/2022) siang sekira pukul 12.40 Wita.
Kedatangan rombongan Komisi III DPR RI disambut Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Kapolda Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, dan para pejabat forum koordinasi pimpinan daerah setempat.
Adapun rombongan Komisi III DPR RI yang melakukan kunjungan kerja spesifik di Kota Palu dan Kabupaten Parimo itu yakni Pangeran Khairul Saleh, Sarifuddin Sudding, Adies Kadir, Arteria Dahlan, Irjen (Purn) Safarudin, Achmad Dimyati Natakusumah, Supriansyah, Andi Rio Idris Padjalangi, Eva Yuliana, Heru Widodo, dan Romo Muhammad Syafei. NOV/CAL
Komentar