PALU– Pihak Basarnas Palu mencatat dalam kurun dua bulan terakhir yakni sejak Januari hingga Februari 2022 telah menangani belasan kasus kecelakaan di wilayah kerjanya.
“Dari awal tahun 2022 sampai saat ini, kami telah menangani operasi pencarian dan pertolongan sebanyak 12 kecelakaan,” kata Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes kepada sejumlah jurnalis usai memimpin Upacara HUT ke 50 Basarnas di halaman depan kantornya, Jalan Elang, Selasa (1/3/2022).
Dia mengatakan, 12 kecelakaan yang ditangani itu diantaranya musibah kapal di Kabupaten Banggai Laut, banjir di Poso dan kondisi membahayakan manusia atau nelayan hilang saat melaut di Buol.
Menurut dia, angka operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban kecelakaan selama dua bulan terakhir ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
“Kalau tahun lalu di periode yang sama baru delapan, sementara tahun ini sudah 12 insiden selama dua bulan,” katanya.
Dalam 12 operasi pencarian dan pertolongan kecelakaan itu, tim Basarnas Palu berhasil menemukan tiga korban yang meninggal dunia, satu hilang, dan sisanya selamat.
“Lebih banyak yang selamat. Sama dengan tahun lalu, 73 insiden kita tangani, yang dapat kita selamatkan sebanyak 2.770 orang, dinyatakan hilang atau tidak berhasil ditemukan 12, dan meninggal dunia 31 orang. Jadi persentase korban yang diselamatkan itu lebih besar,” ujar orang pertama di Kantor Basarnas Palu itu.
Sementara itu, dia mengungkapkan, jumlah personel yang ada di Basarnas Palu saat ini sangat terbatas, sehingga pihaknya belum bisa memback up seluruh wilayah kabupaten yang ada di Sulteng. Menurut dia, satu kabupaten idealnya berdiri satu kantor SAR.
Dia mengakui memang ada permintaan dari sejumlah pemerintah daerah di Sulteng untuk didirikan kantor SAR, tetapi pihaknya belum bisa memenuhi hal itu karena memang keterbatasan personel.
Andrias menyebutkan, personel Basarnas Palu saat ini sebanyak 86 orang yang sudah ditempatkan di sejumlah daerah. Basarnas Palu sendiri memback up wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, sebagian Poso.
Karena keterbatasan tenaga personel itu kata dia, pihak Basarnas Palu mengadakan sinergitas dengan potensi SAR di sejumlah wilayah.
Memasuki usia 50 tahun, Andrias berharap personel Basarnas dapat lebih meningkatkan kinerja dengan tetap bersinergi dengan seluruh pihak terkait, termasuk potensi SAR.
“Kita tetap meningkatkan kemampuan teknik pertolongan di bidang SAR, dan yang terpenting membuat inovasi terbaru di dalam pelaksanaan operasi SAR. Itulah harapan kami kedepan di dalam memasuki 50 tahun emas ini,” tuturnya. CAL
Komentar