PALU– Perusahaan Listrik Negara (PLN) Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara meluncurkan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Sulawesi Tengah.
Dua SPKLU tersebut diresmikan di Kantor PLN UP3 Palu, Jalan RA Kartini dan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada Rabu (9/3/2022) pagi.
Direktur Bisnis Regional PLN Sulawesi, Maluku, Papua, dam Nusa Tenggara, Adi Priyanto mengatakan, dengan hadirnya kendaraan listrik di Palu akan menghemat biaya hingga 70%, dan dipastikan SPKLU memiliki energi yang ramah lingkungan.
“Dengan adanya kendaraan listrik akan membuat generasi yang akan datang menjadi lebih baik lagi, udara akan menjadi lebih bersih, dan kita bisa berhemat biaya energi 60 hingga 70 persen,” ungkapnya saat diwawancara.
Dia menambahkan berkendara listrik dapat membantu lingkungan hidup, menurunkan emisi karbon, penghematan, dan moderensasi. Serta bila menggunakan kendaraan listrik jauh lebih baik dari pada berkendara dengan BBM.
Di sisi lain, sepeda motor dan mobil yang menggunakan kendaraan listrik dijamin tidak berisik dan nyaman saat digunakan.
Namun dalam pengisian listrik kendaraan hanya dapat menempuh jarak yang telah ditentukan, dan kedepanya akan selalu dilakukan pengembangan terhadap bahan listrik.
“Untuk anak muda pokoknya kalau pakai kendaraan listrik dijamin nyaman tidak berisik, tapi untuk sementara kendaraan listrik hanya menempuh jarak yang tidak begitu jauh. Kalau pakai motor mungkin Palu-Donggala, sementara kalau mobil Palu-Ampana insyaAllah cukup,” ucapnya.
Kedepanya kata dia, PLN akan membuka peluang bagi pihak swasta untuk bekerja sama mendirikan SPKLU di Sulteng.
Adapun modal nantinya dibebani kepada pihak swasta, sehingga diharapkan Sulteng selangkah lebih maju dari pada provinsi lain.
Sementara, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, mengungkapkan rasa sykurnya kepada pihak PLN yang telah membantu daerahnya untuk mendirikan SPKLU.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PLN, apalagi saya sudah punya mobil listrik, jadi dengan adanya SPKLU saya tidak charger berjam-jam di rumah lagi,” ungkap gubernur di hadapan jurnalis.
Dia menceritakan, kondisinya pada zaman dulu, bahwa dia termasuk orang mengalami zaman ketika menggunakan telepon yang diputar-putar hingga menjumpai zaman smartphone.
Di zaman ini dia berharap Sulteng agar tidak terlambat dalam masalah teknologi hingga kalah dengan daerah lain.
“Kalau mampu beli kendaraan listrik silakan yang penting ada duit, karena masa depan kita membutuhkan listrik dan lebih murah dari pada pakai BBM,” ucapnya.
Di akhir wawancara, dia menyampaikan kedepan Sulteng akan diburu daerah lain bila dari sekarang kampanye kendaraan listrik.
Sebab kata dia, hanya di Sulteng pabrik baterai terbesar di Indonesia.
“Kalau banyak pakai kendaraan listrik, nanti makin banyak yang beli, harganya makin tinggi kita makin untung lagi,” tuturnya. ZEN
Komentar