PALU– Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono meminta Kepala BI Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk aktif di Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna mewaspadai tingginya inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.
Kenaikan harga barang akhir-akhir ini menjadi tren seiring dengan invasi Rusia terhadap Ukraina.
Perang kedua negara itu memicu kenaikan harga minyak dunia yang bisa berimbas pada kenaikan harga kebutuhan masyarakat lainnya.
Demikian penegasan Doni Primanto saat mengukuhkan Kepala BI Perwakilan Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat di Palu, Senin (28/3/2022).
Doni Primanto menuturkan, perekonomian global saat ini memberi efek positif dan negatif bagi Indonesia termasuk Sulteng.
Dampak positifnya, perang memacu kenaikan harga nikel. Sebagai daerah penghasil nikel, tentu Sulawesi Tengah sangat diuntungkan.
Namun dampak negatifnya, ekonomi global bisa memicu kenaikan harga-harga kebutuhan masyarakat. Selain energi, harga bahan pangan bisa melonjak.
“Melihat kondisi ini, saya menitip pesan kepada Kepala BI yang baru agar mengantisipasi harga naik. Inflasi pasti akan naik. Tahun lalu (angka inflasi) di bawah tiga, tahun ini bisa di atas tiga,” tegas Doni Primanto.
Selain menjaga stabilitas harga, Doni Primanto juga meminta Kepala BI Perwakilan Sulteng, Dwiyanto agar tetap bersinergi dengan pemerintah daerah maupun perbankan, utamanya dalam meningkatkan kredit UMKM serta pembinaan terhadap pelaku-pelaku UMKM di Sulteng, sehingga produk UMKM di daerah ini bisa masuk dalam e-catalog nasional.
Sementara itu, Gubernur Rusdy Mastura mengucapkan selamat atas pengukuhan Dwiyanto Cahyo Sumirat sebagai Kepala BI Perwakilan Sulteng yang baru.
Dia berharap, Dwiyanto dapat menjalankan amanah dan meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian Sulawesi Tengah. Gubernur juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian Abdul Madjid Ikram selama menjabat Kepala BI Perwakilan Sulteng. GUS
Komentar