PALU– Universitas Tadulako (Untad) menggelar kegiatan sosialisasi pelatihan penyusunan laporan kinerja program studi dan laporan evaluasi diri, di Aula Fakultas Kedokteran, Kamis (31/3/2022).
Sebanyak 29 perguruan tinggi di Sulteng, baik negeri maupun swasta hadir dalam kegiatan tersebut.
Rektor Untad, Mahfudz dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada perwakilan perguruan tinggi yang telah hadir.
“Saya dan Prof Ari tentunya tidak ingin hanya Untad saja yang mendapatkan pelatihan ini, kami harap seluruh perguruan tinggi di Sulteng bisa bersaing secara bersama untuk membangun akreditasi baik,” ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut, Ari Purbayanto selaku Direktur Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hadir untuk memberikan materi pelatihan.
“Tentunya ini menjadi suatu kedekatan emosional antara Sulteng dengan Bapak Ari selalu Direktur Eksekutif BAN-PT agar komunikasi bisa berjalan nantinya,” ungkap orang pertama di Untad itu.
Predikat atau akreditasi menurut Mahfudz sangat penting bagi program studi (prodi) maupun perguruan tinggi.
Sehingga kata dia, diperlukan adanya kerja tim di setiap perwakilan prodi maupun perguruan tinggi.
“Kita tidak bisa mengakui diri sendiri bahwa prodi yang dikelola itu baik bahkan banyak profesornya disitu, namun untuk diakui perlu adanya penilaian dari institusi lembaga yang lebih tinggi,” ucapnya.
Saat ini kata dia, kompetisi luar biasa, banyak perusahaan negeri maupun swasta melirik para pekerja berdasarkan status akreditasi perguruan tinggi maupun prodinya.
Mahfudz menggambarkan, di luar negeri prodinya menawarkan diri untuk siap dinilai areditasnya oleh institusi pendidikan.
Namun berbeda di Indonesia sudah ada masa tenggat penilaian dari BAN-PT, justru belum juga bergerak.
Sementara itu, Syamsu, Koordinator PUSLAK-SPMI LPPMP Untad mengatakan, dengan adanya pelatihan ini tahun 2023 Untad diharapkan bisa mendapatkan pengakuan dari BAN-PT akreditasi A.
“Tim dari Untad sebenarnya sudah siap untuk dinilai akreditasi A, namun ada beberapa penyebab kenapa sampai saat ini Untad belum juga mendapatkan akreditasi unggulan tersebut,” ucapnya saat diwawancara oleh jurnalis media ini.
Salah satu faktor Untad belum mendapatkan akreditasi unggulan ialah banyaknya prodi yang belum memenuhi akreditasi A, sehingga itu merupakan salah satu syarat perguruan tinggi meraih akreditasi A dari BAN-PT.
Menurut Syamsu, saat ini Untad baru memiliki enam prodi yang memiliki akreditasi A, yaitu Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, PPG, Antropologi, Biologi, dan Kimia (MIPA).
“Saya harap jika Untad mau diakui sebagai perguruan tinggi yang bermutu, teman-teman di prodi harus kerja keras agar untuk meningkatkan akreditasi prodinya,” ungkapnya.
Saat ini skor akreditasi yang dimiliki Untad 2,98, dan untuk mencapai akreditasi perguruan unggulan Untad harus mencapai skor 3,25. ZEN
Komentar