Luncurkan Tiga Proyek Perubahan, Walikota Palu: Jangan Hanya Seremoni Saja!

-Utama-
oleh

PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengingatkan kepada para peserta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palu yang menggagas proyek perubahan besar agar program itu bukan hanya sekadar seremonial saja atau penggugur kewajiban.

“Saya ingatkan program yang telah dibuat ini harus betul-betul dipraktikkan jangan hanya sekadar menggugurkan kewajiban untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II,” tegas Walikota Hadianto saat membuka kegiatan peluncuran proyek perubahan besar, di kantornya, Kamis (9/6/2022).

Dalam hal ini ada tiga program dari Pemkot Palu yang akan mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II Angkatan V Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.

Adapun proyek perubahan yang diluncurkan antara lain “Banua Ntodea (Rumah Singgah Nompeili Ntodea)”, “Standar Operasional Prosedur Tata Hubungan Kerja Staf Ahli Kepala Daerah (SOP Sawita Palu)”, dan “Pantau Wasit di Kota Kelor”.

Banua Ntodea atau Rumah Singgah Nompeili Ntodea merupakan suatu wahana penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan multi layanan terintegrasi layanan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, dan pemberdayaan sosial masyarakat bagi gelandangan dan pengemis, anak telantar, anak jalanan, penyandang disabilitas terlantar, serta lansia di Kota Palu.

Kemudian SOP Sawita Palu merupakan pedoman atau acuan staf ahli dalam melaksanakan hubungan kerja dengan organisasi perangkat daerah dengan pendekatan konsultatif, kologial, fungsional, struktural, dan koordinatif.

Sementara Pantau Wasit di Kota Kelor adalah akronim dari Pemantauan Tindak Lanjut Hasil BinWAS APIP dan BPK-RI secara terintegrasi di Kota Palu merupakan manajemen layanan pemantauan tindaklanjut hasil BinWAS APIP dan pemeriksaan BPK-RI secara online berbasis android dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan pada Inspektorat Daerah Kota Palu.

Hadianto menyebut bahwa ketiga proyek perubahan tersebut merupakan karya dari tiga kader terbaik Pemkot Palu yakni Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Romy Sandi Agung, Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan, Nawab Kursaid, dan Inspektur Inspektorat Daerah Kota Palu, Muliati.

Walikota menilai dengan proyek perubahan ini para staf ahli semakin mampu meningkatkan standar operasional dalam mendukung kerja-kerjanya, sehingga hal ini menunjukkan eksistensi bahwa staf ahli bukan sebagai orang yang dipinggirkan.

“Tugas staf ahli bagaimana menyerap sebanyak-banyaknya informasi baik masalah dan mencarikan solusi untuk  ditawarkan kepada walikota. Jadi staf ahli tentu adalah orang yang ahli,” katanya.

Kemudian kata dia, proyek perubahan “Pantau Wasit di Kota Kelor” adalah sesuatu yang baik untuk meningkatkan kinerja pelayanan di Inspektorat Daerah Kota Palu.

Karena tugas Inspektorat bukan hanya pendampingan perencanaan dan pelaksanaan, tetapi juga pendampingan pada saat adanya temuan dan kemudian hal itu tidak terjadi lagi. “Kalau ini dapat berjalan dengan baik, maka ini sangat-sangat positif. Prinsipnya Pemerintah Kota Palu akan sangat mendukung dan memberikan penguatan terhadap hal ini. Termasuk proyek Banua Ntodea dari Dinas Sosial yang sangat identik dengan penanggulangan yang bersifat sosial,” tuturnya. ZEN

Komentar