PALU– Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Palu, Mutmainnah Korona menyatakan semua pasar di wilayahnya sangat tidak ramah terhadap kelompok rentan, utamanya dari sarana dan prasarana yang dibangun di pasar tersebut.
“Kalau kita melihat pembangunan infrastruktur publiknya, misalnya keberadaan pasar di Palu sangat tidak ramah perempuan, anak, kalangan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas,” katanya, Jumat (10/6/2022).
Padahal kata dia, para penjual di pasar-pasar di Kota Palu sebagian besar adalah perempuan. Banyak anak-anak juga yang ikut bersama mereka untuk berjualan.
Pasar di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu juga tidak menyediakan akses kepada para penyandang disabilitas, seperti jalan bagi para tunanetra.
“Di pasar pun tidak ramah lansia. Contohnya tidak ada toilet duduk dan tempat duduk di ruang publik bagi mereka. Kalau lansia terlalu lama berdiri di pasar dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya. Sementara pasar salah satu ruang publik strategis bagi warga,” ujarnya.
Selain itu, Mutmainnah menerangkan ada beberapa pasar yang rentan banjir dan kebakaran sehingga mengancam keselamatan dan mengganggu kenyamanan pedagang dan pengunjung.
Oleh sebab itu, saat ini dia mengupayakan rancangan peraturan daerah (raperda) terkait penyelenggaraan sarana, prasarana dan fasilitas publik berbasis mitigasi bencana yang responsif gender dan inklusi terakomodir dalam program legislasi daerah tahun 2022.
Mengingat raperda tersebut sangat penting untuk dikaji dan dibahas agar disahkan menjadi peraturan daerah (Perda) Kota Palu agar melindungi warga Palu utamanya para kelompok rentan salah satunya dengan membangun fasilitas publik di pasar yang dapat dimanfaatkan dan diakses oleh para kelompok rentan. ANT
Komentar