2.134 Huntap di Sigi Selesai Dibangun dan Ditempati Warga

-Sigi, Utama-
oleh

SIGI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah menyatakan 2.134 hunian tetap (huntap) untuk penyintas gempa dan likuefaksi di wilayahnya telah selesai dibangun dan sudah ditempati warga.

Bupati Sigi, Mohamad Irwan, Jumat (1/7/2022) mengemukakan, huntap permanen yang dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR diperuntukkan kepada warga yang tidak menerima stimulan tahap satu dan dua.

“Kebutuhan hunian tetap untuk Kabupaten Sigi sebanyak 2.600 unit, yang sudah terbangun sebanyak 2.134 unit,” kata Mohamad Irwan.

Dalam hal pembangunan huntap permanen, sebut dia, Pemkab Sigi hanya memfasilitasi atau menyediakan lahan pembangunan.

Pemkab Sigi kata dia, menyediakan 362 hektare lahan untuk pembangunan huntap berbasis kawasan, yang berada di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru. Dari luas lahan tersebut, 104 hektare lahan untuk pembangunan hunian tetap permanen, dan selebihnya diperuntukkan bagi pembangunan kawasan pendukung ekonomi masyarakat.

“Dari 104 hektare tersebut dapat menampung 1.500 huntap permanen, termasuk sarana pendukung seperti jalan, drainase, jembatan dan lainnya. Namun dari luas tersebut, hunian yang telah terbangun 1.177 hunian tetap permanen di huntap berbasis kawasan,” ungkapnya.

Dia menerangkan, 1.177 huntap permanen yang telah terbangun di huntap berbasis kawasan di Desa Pombewe, dibangun oleh Buddha Tzu Chi sebanyak 500 unit, Pemerintah Kota Surabaya 72 unit, dan AHHA Center 605 unit.

Selain huntap kawasan di Pombewe, dia menguraikan, sebanyak 957 hunian tetap permanen satelit juga telah terbangun.

Huntap satelit ujar dia, dibangun di 20 desa se Kabupaten Sigi meliputi Desa Lambara, Salua, Tuva, Wisolo, Bulubete, Walatana, Sibalaya Utara, Ramba, Rogo, Balongga, Sibowi, Desa O, Desa Gimpu, Beka, Bomba, Sidondo Satu, Bulupountu Satu, Kalukubula, Jono Oge dan Desa Lolu.

“Pemerintah terus berupa mempercepat pemulihan masyarakat dengan berbagai strategi yang ditempuh, serta membangun kemitraan dengan multi pihak,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemulihan masyarakat pascagempa dan likuefaksi Sigi tahun 2018, menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. ANT

Komentar