115 Atlet Ikut Kejurnas ALTI 2022 di Palu

-Utama-
oleh

PALU– Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) menggelar Kejuaraan Nasional (kejurnas) pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng). Ajang tersebut digelar di dua tempat yakni Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Kejurnas ALTI 2022 yang digelar hingga Ahad (17/7/2022) itu diikuti sebanyak 115 atlet yang berasal dari 15 provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah.

Kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat.

Ketua Umum ALTI, Bima Arya mengatakan, kejurnas itu merupakan ajang pertama yang diselenggarakan yang fokus kepada prestasi tertinggi para pelari trail terbaik dari semua provinsi.

“Ajang ini adalah ajang awal. Dimana kita akan munculkan atlet yang layak berlaga di PON 2024 nanti,” ujar Bima.

Dia menambahkan, ajang ALTI memperebutkan 11 medali emas, 11 medali perak dan 11 medali perunggu.

Dengan mempertandingkan lari trail pada nomo, jarak pendek 43 kilometer (km) individual putra dan putri target sembilan jam.

Jarak panjang 85 km individu putra dan putri target 18 jam. Jarak panjang 80 km beregu campuran dan vertikal run enam km dengan elevasi gain 1.000 meter individual putra dan putri target satu jam.

“Kejurnas ALTI merupakan event kedua ALTI dalam ajang nasional setelah sukses berpartisipasi mandiri ALTI di Festival Olah Raga Rekreasi Nasional atau Fornas di Palembang pada 4 Juli 2022 lalu,” tuturnya.

Kejurnas ALTI ini juga diikuti oleh Arief Wismoyono, Taofil Hidayat, Shindy Patricia dan Ruth Theresia yang sering memenangkan berbagai nomor kejuaraan lari trail.

Untuk jalur Gunung Gawalise yang berada di Kota Palu merupakan tantangan terberat bagi para atlet lari trail dalam Kejurnas ALTI 2022.

Hal tersebut diungkapkan salah satu atlet asal Sulteng bernama Fauziah (35).

Dia mengatakan jika Gunung Gawalise berada di 0 mdpl, sehingga elevasinya sangat tinggi. Jika dibandingkan rata-rata gunung lain yang berada di 500 mdpl.

“Tantangannya di Gunung Gawalise, kalau gunung lain mulai dari 500 mdpl. Jadi orang tidak lari full. Nah kalau di Gawalise dari bawah sudah full larinya,” ujarnya.

Meskipun begitu, Fauziah optimis bisa meraih emas di kegiatan Kejurnas ALTI yang digelar di Sulawesi Tengah.

“InsyaAllah bisa meraih medali emas untuk Sulteng. Sudah menguasai medan lari. Karena persiapannya jauh hari sebelum kegiatan kejurnas kami dari Sulteng sudah melaksanakan latihan rutin,” ujar Fauziah.

Jalur lari itu mengambil start dari Hotel D Kalora-Desa Salena-Desa Wana-Puncak Gawalise-turun Desa Kanuna-Doda-Balane-Wayu-Matantimali-Dombu-Panasibaja-Ungalero. Kemudian Kayumpia-Uemanje-Porame-Balane-Munif Rahman-Hasanudin Toto dan berakhir kembali di D Kalora Hotel. HER

Komentar