PALU– Kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) merupakan evaluasi capaian hasil dari perpustakaan kabupaten dan desa diketahui sejauhmana perpustakaan yang ada di kabupaten dan desa merealisasikan program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini seperti melaksanakan kegiatan peningkatan layanan, pelibatan masyarakat, dan publikasi media.
“Melalui PLM ini, masing-masing saling share keberhasilan atas pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” demikian kata Chwarismy Shindy, Sekretaris Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam sambutannya saat membuka acara PLM yang diselengarakan oleh Perpustakaan Nasional RI di Hotel Best Western Plus Coco, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Selasa (26/7/2022).
Chwarismy Shindy yang mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulteng mengatakan, perpustakaan agar tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku.
Tetapi kata dia, menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat (long life education) dan pemberdayaan masyarakat serta kreatif, inovatif, berbudaya baca, cerdas, bertanggung jawab, handal, maju, mandiri serta berdaya saing dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional maupun pembangunan nasional.
“Harapan saya melalui kegiatan PLM kita dapat memfasilitasi proses saling belajar dan berbagi pengalaman antar perpustakaan,” katanya.
Selain itu kata dia, juga dapat memotivasi dan membangun kepercayaan diri peserta untuk terus melaksanakan rencana kerja transformasi perpustakaan di kabupaten maupun desa.
Oleh karena itu menurutnya, perlu upaya inovatif dan kreatif dari para pemangku kebijakan dalam mendesain program serta kegiatan di daerah sesuai potensi dan kekhususan daerah agar masyarakat betul-betul merasakan manfaat keberadaan perpustakaan terhadap kehidupan dalam meningkatkan kreativitas masyarakat itu sendiri.
Dalam kesempatan itu, dia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Perpusnas RI yang telah memberikan bantuan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tahun 2019-2022 yaitu Kabupaten Donggala, Sigi, Banggai, Parigi Moutong, Poso, Banggai Laut, Morowali, Tojo Una-Una, Tolitoli, Banggai Kepulauan, dan Kota Palu.
Untuk diketahui, Perpusnas saat ini tengah mendorong gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Perpusnas RI sejak tahun 2018 lalu, menyelenggarakan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020-2024 dengan tujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Di tahun 2022 ini, Perpusnas memperluas Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 96 perpustakaan desa yang berada di 136 kabupaten/kota, di 34 provinsi.
Pada Maret hingga Juni 2022, Perpusnas telah membekali para pengelola perpustakaan penerima manfaat program melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan-Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK).
PLM provinsi tahun 2022 dilakukan secara onsite/tatap muka di 33 lokasi untuk 34 provinsi, termasuk Provinsi DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang tahun ini menjadi mitra program.
Pada pelaksanaan PLM tahun ini dibagi dalam lima gelombang dimana setiap gelombang dilaksanakan di enam hingga tujuh provinisi.
Peserta yang dilibatkan berasal dari Dinas Perpustakaan Provinsi, Dinas Perpustakaan Kabupaten, Perpustakaan Desa, Impact/Dampak, dan Desa Champion.
Melalui PLM provinsi ini, perpustakaan dapat lebih membuka diri dan rendah hati belajar dari keberhasilan perpustakaan lainnya dan menjadikannya sebagai motivasi meningkatkan strategi pengembangan perpustakaan.
Perpusnas mempercayakan proses fasilitasi sesi-sesi dalam PLM provinsi dilakukan oleh para master trainer dan fasilitator daerah yang merupakan pelaku implementasi program.
Sehingga kegiatan itu dapat membagikan best practices atau pengalaman baik dalam melaksanakan transformasi perpustakaan selain memberikan dukungan kepada penguatan sumber daya di daerah. CAL
Komentar