PARIMO– Tim SAR gabungan belum menemukan dan akan terus mencari empat korban yang hilang terseret banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Operasi SAR hari ketiga masih nihil. Meski begitu kegiatan pencarian tetap berlanjut,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palu, Andi Sultan di Torue, Parimo, Sabtu (30/7/2022).
Keempat warga yang hilang terseret banjir bandang itu diketahui berasal dari Dusun II Desa Torue masing-masing bernama Lian (33), Nuke (75), Sukasih (38), dan Afifah (5).
Dia menjelaskan, operasi pencarian dibantu personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan potensi SAR serta nelayan setempat, yang mana fokus pencarian yakni tumpukan material kayu di laut, karena di sekitar tumpukan tersebut menimbulkan bau.
Dari proses pencarian, tim SAR menemukan sesuatu yang mirip dengan bagian tubuh manusia, sehingga benda tersebut dievakuasi ke darat, namun dokter menyebut kecil kemungkinan benda tersebut bagian tubuh manusia.
“Meski begitu, benda yang ditemukan tim SAR tetap dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, dan kami sudah berkoordinasi dengan Inafis Polres Parigi Moutong,” ujar Andi.
Dia memaparkan, rencananya operasi hari keempat pada Ahad 31 Juli 2022 tim SAR akan membentuk empat grup/SRU menyisir sekitar perairan Torue dengan kekuatan armada cukup memadai.
“Kekuatan personel memadai, armada pendukung berupa perahu karet siap membantu pencarian sekitar tiga unit milik Basarnas, Polairud dan BPBD Kabupaten Poso, ditambah perahu-perahu nelayan setempat,” tutur Andi.
Dia mengemukakan, kendala dihadapi tim SAR gabung saat melakukan operasi banyaknya tumpukan kayu dan bongkahan rumah tersapu banjir menyulitkan kegiatan pencarian, serta kondisi air laut yang keruh membatasi jarak pandang penyelaman.
“Meski begitu kami tetap berupaya semaksimal mungkin, kami juga akan mencoba teknik lain pada operasi hari berikutnya, kami berharap pada pencarian esok hari ada tanda-tanda yang muncul sebagai petunjuk keberadaan korban,” kata Andi. ANT
Komentar