600 Hektare Sawah di Dolo Alih Fungsi Jadi Lahan Hortikultura

-Sigi, Utama-
oleh

SIGI– Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mencatat sekira 600 hektare lahan potensial sawah di wilayahnya beralih fungsi menjadi lahan tanaman hortikultura akibat dampak dari kesulitan air.

Kepala BPP Kecamatan Dolo, Rifa Intan, di Sigi, Selasa (9/8/2022) mengemukakan sebelum gempa dan likuefaksi melanda, lahan potensial sawah di wilayahnya seluas 1.700,43 hektare yang dikelola oleh petani.

“Setelah gempa dan likuefaksi tahun 2018, lahan potensi sawah berkurang menjadi 1.100,43 hektare. Lahan produktif ini adalah lahan padi sawah, kemudian beralih fungsi ke hortikultura dan palawija kurang lebih 600 hektare,” ujarnya.

Dia mengatakan, faktor yang membuat petani menanam tanaman hortikultura dan palawija di lahan tersebut yaitu disebabkan kesulitan air, serta lahan bergelombang dan retak.

“Iya, petani kesulitan air untuk menggarap lahan. Kalau air banyak, pasti bisa digarap oleh petani,” ujarnya.

Petani di wilayah BPP Kecamatan Dolo sebagian besar mengandalkan air dari irigasi untuk bercocok tanam. Sementara, irigasi menjadi satu komponen infrastruktur yang terdampak parah saat gempa dan likuefaksi mengguncang Sigi pada 28 September 2018 lalu.

Dia menyebut wilayah potensial pertanian yang terdampak parah meliputi Desa Potoya, Soulowe, Karawan dan Langaleso bagian atas.

Dampaknya adalah, ujar dia, sebagian besar petani dari desa tersebut harus beralih menjadi buruh bangunan, bekerja di Kota Palu dan sebagainya.

Dia mengatakan, saat ini di wilayah kerja BPP Kecamatan Dolo menaungi 100 lebih kelompok tani di dalamnya juga telah termasuk Kelompok Wanita Tani (KWT), dan 10 gabungan kelompok tani (Gapoktan) tersebar di 10 desa se Kecamatan Dolo.

“Petani ini dibina oleh 10 penyuluh pertanian, jadi satu Gapoktan satu penyuluh,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sebahagian besar kelompok tani di wilayah binaan BPP Kecamatan Dolo telah menerima bantuan alat mesin pertanian dari pemerintah daerah. “Kurang lebih tersisa 30 kelompok tani yang belum terima bantuan Alsintan,” ujarnya. ANT

Komentar