PALU– Pihak Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan Pasar Bambaru sebagai pasar rakyat Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) QRIS sebagai pasar yang menerapkan sistem pembayaran nontunai menggunakan QRIS.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulteng, Gusri Wantoro dalam acara peluncuran pasar rakyat SIAP QRIS di Lantai 2 Pasar Bambaru, Palu, Senin (15/8/2022) menerangkan, seluruh pedagang dan pembeli di pasar rakyat tersebut diupayakan menerapkan sistem pembayaran non tunai menggunakan QRIS sepenuhnya.
“Tidak ada lagi yang menggunakan uang untuk melakukan transaksi jual beli. Peluncuran pasar rakyat SIAP QRIS ini juga sebagai upaya mendorong percepatan digitalisasi pembayaran di pusat-pusat perekonomian khususnya pasar tradisional dan mempercepat inklusi keuangan serta memajukan usaha kecil dan menengah (UKM),” katanya.
Dia menjelaskan, ada beberapa keuntungan bertransaksi secara non tunai menggunakan QRIS dibandingkan menggunakan uang tunai, pertama, membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman.
Kemudian kedua, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor.
“Ketiga, tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, keempat, mengikuti tren pembayaran terkini dan kelima, murah dan bebas biaya bagi usaha mikro,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido dalam acara peluncuran tersebut mendukung penuh upaya digitalisasi sistem pembayaran di Pasar Bambaru sebagai langkah awal mendigitalisasi sistem pembayaran di seluruh pusat perekonomian di wilayahnya.
“Banyak kelebihan menggunakan QRIS sebagai salah satu metode melakukan transaksi nontunai termasuk para pedagang tidak perlu menyiapkan uang pecahan kecil sebagai uang kembalian jika pembeli membayar dengan uang lebih. Apalagi transaksi menggunakan QRIS gratis, tidak kena potongan seperti jika melakukan transfer antarbank,” kata dia. ANT
Komentar