2.404 Paket Bantuan Banjir Banggai Tersalurkan

-Banggai, Utama-
oleh

BANGGAI– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan sebanyak 2.404 paket bantuan Kementerian Sosial untuk penanggulangan banjir bandang di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai telah disalurkan kepada korban bencana.

“Logistik dikirim dari gudang Sentra Nipotowe Palu pada 31 Agustus 2022 untuk membatu pemenuhan kebutuhan warga terdampak korban banjir di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai ,” kata Kepala Dinas Sosial Sulteng, Siti Hasbiah yang dihubungi dari Palu, Sabtu (3/9/2022).

Dia mengemukakan bantuan Kemensos sebagai bentuk peduli kemanusiaan pemerintah pusat atas ketidakberdayaan masyarakat akibat dampak bencana yang memaksa mereka harus mengungsi.

Oleh karena itu dengan terdistribusinya logistik itu, kata dia, diharapkan masyarakat di Desa Pohi dan Desa Indang Sari sebagai desa yang terdampak parah dapat mengurangi beban mereka.

“Tidak ada yang menginginkan bencana, dan alam sulit diprediksi, maka sudah sepatutnya bahu-membahu saling menolong. Mungkin bantuan ini tidak sebanding dengan harta benda mereka yang hilang, tetapi paling tidak ini bisa memberikan dampak positif,” katanya.

Dia menjelaskan, bantuan logistik Kemensos disalurkan berupa makanan siap saji 800 paket, makanan anak 304 paket, lauk-pauk siap saji 200 paket.

Lalu, perlengkapan tidur berupa matras dan kasur masing-masing 200 lembar, selimut 400 lembar. Kemudian pembalut wanita, sandang dan popok bayi masing-masing 100 paket untuk 500 warga terdampak.

“Setelah kami koordinasikan dengan Kemensos peristiwa banjir di Kecamatan Luwuk Timur, mereka langsung merespon. Setelah logistik tiba di Banggai selanjutnya penyaluran melalui Dinas Sosial setempat,” katanya.

Dia mengatakan, hingga kini bantuan kemanusiaan terus mengalir dari berbagai pihak di lokasi bencana, dengan harapan situasi ini cepat kondusif supaya masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala.

Pada 30 Agustus 2022 banjir bandang menyebabkan setidaknya 15 rumah di Desa Indang Sari dan sembilan rumah di Desa Pohi rusak serta memaksa sekitar 500 warga mengungsi, demikian Siti Hasbiah. ANT

Komentar