PALU– PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada September 2022 sangat memadai sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Masyarakat tidak perlu panik setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan baru penyesuaian harga BBM secara nasional,” kata Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Region Sulawesi Taufiq Kurniawan yang dihubungi dari Palu, Ahad (4/9/2022).
Dia memaparkan, stok BBM bersubsidi jenis Solar di provinsi itu untuk kebutuhan 30 hari ke depan kurang lebih 9.053 kiloliter (kl) dengan konsumsi sekitar 695 kiloliter.
Oleh karena itu ketahanan pasokan diprediksi sangat baik atau delapan kali lipat dari jumlah stok. Sedangkan itu stok Pertalite 11.012 kl dengan jumlah konsumsi sebesar 1.154 kl dengan ketahanan 10 kali lipat.
Oleh karena itu dia mengimbau pihak SPBU agar lebih selektif menyalurkan BBM kepada konsumen, dalam arti tidak melayani pengisian menggunakan jerigen yang tidak memiliki surat keterangan dari pemerintah setempat, termasuk tidak melayani pengisian pada tanki mobil yang dimodifikasi untuk kepentingan tertentu.
“Kita tidak ingin situasi ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu mencari keuntungan pribadi dengan melakukan tindakan penimbunan BBM bersubsidi, karena BBM bersubsidi sudah jelas peruntukannya, dan masyarakat kelas menengah ke atas harus bijak menggunakan produk Pertamina,” tutur Taufiq.
Dia juga mengajak masyarakat menggunakan aplikasi Mypertamina saat bertransaksi membeli BBM di SPBU supaya Pertamina lebih mudah mengidentifikasi kedatangan kendaraan yang layak atau tidak mendapat mendapat subsidi tepat.
Mekanisme pendaftaran program subsidi tepat, katanya, sebagai upaya pemerintah mengatur penggunaan BBM, supaya ketahanan pasokan secara nasional bisa tercukupi hingga akhir tahun.
“Rata-rata SPBU di Kota Palu sudah menyediakan jalur pembelian BBM bagi pengguna aplikasi Mypertamina,” ujar Taufiq.
Dia menambahkan, setelah penyesuaian harga oleh pemerintah, harga Solar naik dari harga Rp5.150 menjadi Rp 6.800/liter, Pertalite dari 7.650 menjadi Rp10 ribu/liter, sedangkan BBM non-subsidi jenis Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500/liter yang berlaku sejak Sabtu 2 September 2022 pada pukul 14.30 WIB. ANT
Komentar