Pemkab Sigi-BKKBN Sulteng Sinergi Percepat Penurunan Stunting

-Utama-
oleh

SIGI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersinergi untuk mempercepat penurunan stunting melalui strategi pemenuhan gizi bagi masyarakat setempat.

Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Provinsi Sulteng, Muh Rosni, di Sigi, Kamis (15/9/2022) mengatakan, percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan kerja sama antara berbagai organisasi perangkat daerah, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.

“Percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus dilakukan secara gotong royong,” ucap Rosni.

BKKBN Sulteng, ujar dia, berharap Pemkab Sigi melakukan percepatan penurunan stunting sehingga ke depan Sigi tidak lagi di posisi teratas.

“Kalau tidak bisa zero kasus, minimal penurunannya drastis, karena Sigi merupakan kabupaten penyangga,” katanya.

BKKBN Sulteng dan Pemkab Sigi menggelar audit penanganan kasus stunting di Sigi sebagai bentuk evaluasi atas kegiatan dan program penanganan stunting di daerah tersebut.

Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan, pelaksanaan audit kasus stunting merupakan bagian dari rencana aksi nasional yang bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.

“Audit kasus stunting dilakukan dengan empat kegiatan yaitu pembentukan tim audit, pelaksanaan audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga, diseminasi, dan tindak lanjut,” ujarnya.

Sulawesi Tengah, berdasarkan data Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) 2021, berada di peringkat kedelapan secara nasional, dengan angka prevalensi stunting sebesar 29,7 persen. Begitu pun dengan angka “wasting” sebesar 9,4 persen yang menggiring Sulteng masuk dalam kategori gizi akut kronis. Sementara kasus stunting di Kabupaten Sigi sebesar 40,7 persen.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan audit kasus stunting ini menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif, sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran sehingga target penurunan stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Samuel.

Dia mengatakan, dalam percepatan penurunan stunting, Pemkab Sigi telah membentuk tim percepatan penurunan stunting yang bertugas mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sigi termasuk di kecamatan.

Dia berharap, permasalahan yang ditemukan dalam audit kasus stunting dapat ditindaklanjuti oleh OPD terkait dan akan dimonitoring serta evaluasi dalam pelaksanaannya nanti. ANT

Komentar