PALU– Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah meminta warga di wilayahnya jangan bosan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing karena memiliki banyak manfaat terhadap kelangsungan hidup.
“Palu sebagai daerah yang sedang berkembang harus ditunjang berbagai aspek, salah satunya kebersihan, karena kebersihan memiliki nilai positif,” kata Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido di Palu, Ahad (18/9/2022).
Dia menjelaskan, Pemkot Palu tidak henti-henti mengedukasi warga menjaga kebersihan dengan melibatkan berbagai pihak sebagai motor penggerak di lapangan dengan harapan tercipta kepedulian terhadap lingkungan.
Olehnya, sebagai instrumen menjaga konsistensi terhadap lingkungan, Pemkot Palu bertekad ingin meraih penghargaan Adipura tahun 2023 sebagai ajang penilaian kebersihan lingkungan dilaksanakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Adipura hanya bagian dari instrumen untuk meningkatkan semangat bekerja serta merubah perilaku yang sebelumnya acuh terhadap kebersihan menjadi peduli terhadap lingkungan.
Kami ingin kota ini bersih, nyaman, asri dan aman dikunjungi orang,” katanya.
Dia memaparkan, dari kerja-kerja yang telah dibangun bersama warga, Kota Palu masuk sebagai salah satu nominasi pemantauan Adipura 2022 oleh kementerian terkait, dan saat ini proses pemantauan oleh tim penilai KLHK sedang berjalan.
“Di masa pemantauan kami semakin masif mengedukasi warga lewat kunjungan kerja di masing-masing kelurahan maupun dalam kegiatan pertemuan,” ujar Reny.
Dia mengatakan, dalam mewujudkan Palu kota bersih, pemerintah setempat telah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana pendukung diantaranya armada angkut dampak yang diberikan kepada 46 kelurahan.
Lalu, menempatkan kontainer pada tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di masing-masing wilayah serta mengatur jadwal angkut oleh petugas kebersihan, termasuk kebijakan regulasi Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Pembatasan Penggunaan Kemasan Plastik Sekali Pakai dan Stirofoam, guna mengurangi risiko pencemaran lingkungan.
“Menurut data sistem informasi pengelolaan sampah nasional (SIPSN), pengelolaan pengurangan dan penanganan sampah di ibu kota Sulteng di atas 50 persen pada penginputan per tanggal 31 Juli 2022,” katanya.
Dia menambahkan, pada tahun 2020 persentase sampah terkelola di Palu sekitar 89,27 persen. Angka ini naik 3,54 persen menjadi 92,81 persen pada 2021.
“Gambaran ini menunjukkan kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan semakin membaik, dan kami berharap warga mempertahankan budaya hidup bersih dan sehat,” tutur Reny A Lamadjido. ANT
Komentar