PARIMO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melatih kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat tentang cara membuat inovasi gula cair berbahan dasar sagu.
“Sagu tidak hanya sebagai bahan pangan pengganti beras, tetapi juga dapat dikembangkan dalam bentuk produk lain. Pengembangan ini bagian dari upaya peningkatan inovasi bagi UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Parimo, Soviana dihubungi dari Palu, Rabu (21/9/2022).
Dia menjelaskan, kerja sama ini sebagai upaya pemerintah setempat memberdayakan masyarakat khususnya kelompok usaha dalam menciptakan produk-produk inovasi yang memiliki nilai ekonomi.
Komoditas sagu di daerah itu cukup banyak, sehingga sangat potensial dikembangkan menjadi produk olahan, selain gula cair.
Warga setempat juga sudah lama memproduksi makanan olahan tradisional kue “bagea” berbahan dasar sagu, yang mana produk tersebut juga menjadi salah satu kuliner khas daerah.
“Saat ini sudah seharusnya UMKM melakukan pengembangan produk agar mampu bersaing di pasaran. Di satu sisi daerah memiliki ketersediaan bahan baku yang cukup, sangat disayangkan bila tidak dimanfaatkan dengan optimal,” tutur Soviana.
Dia memaparkan, pelatihan tersebut diikuti kurang lebih 45 orang dari kelompok pengelola sagu terdiri dari 20 kelompok dari Desa Maninili Utara, Kecamatan Tinombo selatan dan 25 orang dari Desa Poli, Kecamatan Tinombo Selatan, serta sejumlah desa dari Kecamatan Ampibabo.
Bertindak sebagai mentor, katanya, salah satu guru besar pada Fakultas Pertanian IPB Prof Dr Muhamad Hakim Buntoro yang memberikan penguatan kepada UMKM yang fokus mengelola komoditas tersebut.
“Proses ini masih panjang, karena produk yang dihasilkan harus memiliki merek dan label yang menarik. Bagian ini akan kami fasilitasi juga guna menarik minat konsumen serta membuka peluang pasar. Rencananya produk sagu akan ditampilkan pada pameran Hari Ikan Nasional (Harkanas) pada Oktober mendatang karena Parigi Moutong menjadi tuan rumah,” tutur Soviana. ANT
Komentar