POSO– Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhaimin Yunus Hadi mengapresiasi kinerja aparat TNI dan Polri atas kerja kerasnya dalam penuntasan kasus teror di Kabupaten Poso menyusul tewasnya Askar alias Pak Guru, anggota Mujahidin Indonesia Timur di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada Kamis (29/9/2022).
“Selaku anggota DPRD Sulteng dan sekaligus warga Poso sendiri, saya menyampaikan apresiasi atas kerja keras Kapolda Rudy Sufahriadi yang telah menuntaskan kasus DPO Poso,” ungkap Muhaimin yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Poso itu kepada jurnalis media ini, Sabtu (1/10/2022).
Meski demikian Muhaimin menyatakan tugas kepolisian dan TNI yang menjadi leading dalam operasi Satgas Madago Raya belum usai.
Olehnya dia meminta kepada pihak TNI dan Polri untuk memberikan jaminan keamanan kepada warga di wilayah Kabupaten Poso, khusunya para petani dan pekebun yang selama ini takut dan tidak lagi menggarap lahannya karena dijadikan daerah operasi Satgas Madago Raya.
“Jangan sampai kembali terulang lagi seperti lalu-lalu, ada oknum petugas yang sampai melakukan penembakan terhadap warga tidak bersalah dengan alasan operasi dan itu bukan terjadi sekali atau dua kali saja, apalagi ini meski telah dinyatakan usai namun operasi masih terus dilanjutkan, sehingga saya berharap agar hal ini tidak terulang kembali,” tegas Muhaimin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Ariyani yang menyatakan sekira 75% warga di wilayahnya bekerja sebagai petani dan pekebun, tetapi area mereka terkena dampak operasi tersebut.
“Sudah beberapa tahun ini mereka yang berada di wilayah operasi tidak dapat mengolah lahan mereka karena adanya rasa ketakutan saat bekerja di kebun-kebun mereka. Oleh karena itu selaku kepala desa saya meminta kepada pemerintah, Satgas Madago Raya untuk membantu memulihkan ekonomi, khususnya para petani agar mereka bisa kembali bekerja dan menggarap kebunnya lagi,” ungkap Kades Maranda Aryani. TS/LAH
Komentar