SIGI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengimbau warga di wilayahnya untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor di musim penghujan.
Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi di Sigi, Selasa (5/10/2022) mengemukakan, kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan yang diikutkan dengan penanaman pohon dan bambu, menjadi upaya untuk mencegah serta meminimalisasi risiko bencana alam, khususnya banjir dan longsor serta erosi.
“Pelestarian lingkungan menjadi satu pendekatan utama dalam pengurangan risiko bencana yang diikutkan dengan pemberian pemahaman untuk peningkatan kapasitas masyarakat dalam meminimalisasi dampak bencana,” kata dia.
Dia menegaskan, pengurangan risiko bencana menjadi salah satu prioritas pembangunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sigi.
Hal itu dilakukan, kata dia, seiring dengan Sigi rentan terhadap bencana alam, seperti banjir bandang, longsor, erosi, gempa, dan likuefaksi.
“Pemerintah Kabupaten Sigi memiliki komitmen yang sangat serius untuk menjadi kabupaten yang tanggap dan tangguh terhadap bencana,” ujarnya.
Dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pencegahan banjir bandang serta longsor dan erosi, Pemkab Sigi menggencarkan gerakan penanaman bambu di sepanjang bantaran sungai di setiap desa di Sigi.
“Penanaman sejuta bambu ini merupakan program pelestarian lingkungan sekaligus upaya pencegahan banjir,” kata dia.
Menurut dia, hal ini harus dilakukan secara sistematis dan masif, karena Sigi yang dikelilingi gunung banyak memiliki banyak aliran sungai.
“Semua sungai ini memberikan ancaman risiko bencana ketika terjadi hujan deras mengguyur, maka bambu menjadi satu penahan air yang harus digencarkan penanamannya di sepanjang bantaran sungai,” ungkap dia.
Program ini, sebut dia, sudah dijalankan dan melibatkan pemerintah desa serta lembaga swadaya masyarakat dan komponen lainnya.
Di samping penanaman bambu, Pemkab Sigi juga mengajak masyarakat menanam pohon di setiap desa, utamanya di wilayah-wilayah yang gersang dan rentan longsor untuk mencegah longsor. ANT
Komentar