BANGKEP– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah dan organisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bekerja sama untuk mengoptimalkan program penuntasan buta aksara di daerah tersebut.
Bupati Bangkep, Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Jumat (7/10/2022) mengatakan, program penuntasan buta aksara diselenggarakan oleh pemerintah, sebagai bentuk upaya pemenuhan hak generasi terhadap pendidikan.
“Selain sebagai upaya untuk pemenuhan hak warga khususnya generasi muda, penuntasan buta aksara juga sebagai langkah untuk keluar dari ketertinggalan,” ucap Ihsan Basir, terkait dengan implementasi program penuntasan buta aksara menuju generasi unggul.
Dia mengatakan, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangkep tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) bahwa sebanyak 200 orang khususnya generasi muda di Bangkep tidak bisa membaca dan menulis.
“Dari sebanyak 200 orang tersebut, 50 orang di antaranya berada di wilayah Kecamatan Buko dan Buko Selatan dan sisanya tersebar di 10 kecamatan,” kata dia.
Pemkab Bangkep, ujar dia, meminta Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dan Sanggar Kegiatan Belajar, serta PKBM untuk melakukan pendataan warga buta aksara yang ada di wilayah kerja masing-masing.
Data tersebut, kata dia, untuk menopang optimalisasi intervensi pemerintah dalam upaya pengentasan buta aksara.
Ihsan juga meminta Dinas Pendidikan agar menggencarkan pelaksanaan pendidikan untuk generasi muda di wilayah terpencil, tertinggal, terjauh, dan sulit dijangkau untuk menuntaskan buta aksara.
Pemkab Bangkep ujar dia, sejauh ini terus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama kepada orang tua dan generasi muda mengenai pentingnya pendidikan untuk diri sendiri, bangsa dan negara.
“Hal ini dilakukan melalui sosialisasi, yang dalam teknisnya pemerintah kabupaten bekerja sama dengan pemerintah desa,” kata dia.
Dia menambahkan, Pemkab Bangkep juga terus berupaya menambah, meningkatkan kualitas sarana dan infrastruktur pendidikan di wilayah-wilayah terpencil, terjauh, serta sulit dijangkau, untuk menopang percepatan penuntasan buta aksara. ANT
Komentar