PALU– Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II menyiapkan anggaran senilai Rp 6,9 miliar lebih dari APBN untuk membangun prasarana, sarana dan utilitas (PSU) penunjang rumah subsidi di sembilan lokasi kawasan perumahan di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepala BP2P Sulawesi II Bakhtiar, di Palu, Jumat (21/10/2022) mengemukakan alokasi anggaran tersebut diprioritaskan untuk pembangunan PSU tahun 2022 berupa jalan lingkungan untuk menunjang kelengkapan PSU 1.141 unit rumah subsidi di Sulawesi Tengah.
“Hal ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembang menyediakan rumah bersubsidi yang layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” ucap Bakhtiar didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira.
Dia mengatakan, anggaran tersebut telah disalurkan untuk membangun PSU di 12 lokasi kawasan perumahan yang tersebar di tiga daerah meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Banggai.
Dia berharap bantuan tersebut dapat melengkapi sarana untuk 923 rumah subsidi di Sigi, 167 rumah subsidi di Kota Palu dan 51 unit rumah subsidi di Banggai.
Bakhtiar menerangkan dari 12 lokasi perumahan yang mendapatkan bantuan PSU tersebut, sebanyak lima lokasi perumahan telah selesai 100 persen pembangunan PSU.
Sedangkan di tujuh lokasi lainnya sedang dalam tahap pelaksanaan konstruksi yang ditargetkan akan selesai pada tahun ini.
Dia menyebut penyaluran bantuan PSU merupakan satu bentuk komitmen Kementerian PUPR dalam meningkatkan kualitas hunian dan lingkungan yang nyaman bagi keluarga penerima manfaat rumah subsidi, sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Bantuan PSU juga bertujuan untuk memberikan semangat bagi para pengembang perumahan untuk membangun lebih banyak lagi rumah bersubsidi untuk keluarga penerima manfaat yang merupakan warga berpenghasilan rendah,” sebutnya.
Dia mengakui bahwa setiap tahun kebutuhan masyarakat atas perumahan terus mengalami peningkatan, dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional. “Apalagi saat ini kaum milenial sudah mulai tertarik untuk memiliki aset berupa rumah bersubsidi,” ujarnya. ANT
Komentar