PALU– Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melatih peserta program keluarga harapan (PKH) guna meningkatkan kapasitas masyarakat prasejahtera lewat kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kami sudah bersurat ke 13 kabupaten/kota meminta PKH yang memiliki embrio usaha untuk dilatih di balai pelatihan Kementerian Sosial di Makassar, Sulawesi Selatan,” kata Kepala Dinsos Sulteng, Siti Hasbiah ditemui di Palu, Sabtu (21/10/2022).
Dia menjelaskan, peningkatan kapasitas peserta PKH ini bentuk kerja sama antara pihaknya dan balai pelatihan Kemensos guna meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga mampu berinovasi dalam meningkatkan kualitas hidup, melalui program pahlawan ekonomi nasional (Pena) Kemensos.
Selain itu, langkah ini juga sebagai upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, supaya secara perlahan dapat terlepas dari belenggu kemiskinan.
“Esensi program nasional PKH sebagai upaya pemerintah menekan angka kemiskinan, oleh karena itu lewat berbagai inovasi diharapkan angka kepesertaan ini semakin berkurang,” ujar Hasbiah.
Dia menuturkan, intervensi sosial melalui peningkatan kegiatan usaha masih dalam tahap menghimpun data dari masing-masing daerah di provinsi itu dengan melibatkan petugas lapangan atau pendamping PKH.
Menurut data dinsos, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) kepesertaan PKH di Sulteng tahun 2022 sebanyak 128.779 keluarga sasaran, lalu jumlah KPM telah keluar dari program tersebut karena sudah dianggap mampu atau graduasi sebanyak 7.573 penerima manfaat, terhitung sejak 2018 hingga tahun ini.
Secara berkesinambungan, dari berbagai intervensi program pemerintah jumlah penduduk miskin di Sulteng tahun 2021 sebanyak 381.210 orang atau 12,18 persen, namun pada Maret 2022 jumlah penduduk miskin mencapai 388.350 orang atau 12,33 persen terjadi peningkatan 7.140 orang (BPS 2021). “Selain peningkatan kapasitas peserta PKH aktif, kami juga melakukan pembinaan terhadap PKH yang telah tergraduasi dengan berbagai pendekatan, diantaranya melalui program kelompok usaha bersama (KUBE), maupun melalui tanggung jawab sosial perusahaan, yang tidak lain untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Hasbiah. ANT
Komentar