Pemkab Bangkep Efektifkan 176 Posyandu untuk Cegah Stunting

-Banggai Kepulauan, Utama-
oleh

PALU– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah mengefektifkan 176 pos layanan terpadu (Posyandu) di daerah itu, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Bupati Bangkep, Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Sabtu (21/10/2022) mengatakan, posyandu menjadi ujung tombak dalam pencegahan stunting, melalui pendekatan pembinaan masyarakat di bidang kesehatan dan pemenuhan gizi yang layak.

“Optimalisasi peran Posyandu menjadi satu pendekatan dalam pencegahan stunting. Melalui Posyandu, tenaga medis yang bertugas akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat khususnya ibu hamil dan bayi dalam hal pemenuhan gizi yang layak,” ujar Ihsan Basir terkait dengan optimalisasi pencegahan stunting di daerah.

Dia mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis.

Stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak dalam pertumbuhannya, tetapi juga berdampak pada intelektual.

Menurut hasil Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) berbasis aplikasi elektronik, angka kasus stunting di Banggai Kepulauan pada 2019 tercatat 22,6 persen naik menjadi 23 persen pada 2020.

Kemudian angka kasus stunting di Banggai Kepulauan menurun menjadi 21,54 persen pada 2021, tetapi naik lagi menjadi 21,87 persen pada 2022.

“Kami menargetkan tahun 2023 turun menjadi 16 persen dan sampai tahun 2026 stunting di Bangkep tersisa 10 persen,” kata mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Oleh karena itu, sebut dia, pelayanan kesehatan di Posyandu harus digencarkan, minimal setiap bulan 176 posyandu harus rutin melakukan pendampingan dan pembinaan kesehatan masyarakat.

“Di samping itu juga diberikan makanan tambahan kepada balita stunting dan balita pada umumnya melalui Posyandu,” katanya.

Dalam teknisnya, ujar dia, Pemkab Bangkep bekerja sama dengan pemerintah desa untuk optimalisasi Posyandu.

Dimana, pemerintah desa lewat Dana Desa turun berperan dalam pemberian makanan tambahan untuk peningkatan gizi masyarakat.

Dia menambahkan, dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan kasus stunting telah dicanangkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, desa dan unsur masyarakat untuk mendukung penuh upaya percepatan pencegahan stunting secara konsisten dan berkelanjutan.

“Serta meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng, desa dan pihak lainnya yang terkait dengan pelaksanaan aksi konvergensi/aksi integrasi pencegahan stunting,” ungkap dia. ANT

Komentar