Pemkab Sigi Hadapi Lima Kendala Penanganan Stunting

-Utama-
oleh

SIGI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, menghadapi lima kendala dalam penanganan dan penanggulangan stunting, sehingga menjadi hambatan bagi pemerintah setempat terkait percepatan pengentasan masalah kekerdilan pada anak di daerah itu.

“Kendala yang dihadapi ini sangat berpengaruh terhadap upaya percepatan pengentasan stunting,” kata Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi di Sigi, Selasa (15/11/2022), terkait peningkatan kinerja implementasi delapan aksi stunting di Sigi.

Samuel menguraikan, kendala pertama yang dihadapi Pemkab Sigi yaitu terbatasnya tenaga pengelolah dan penanganan stunting pada perangkat daerah maupun di tingkat puskesmas.

Kemudian, akui dia, sebagian besar puskesmas di Sigi mengalami keterbatasan sarana prasarana khususnya alat pengukur balita terpapar stunting.

Hal ini berkontribusi besar memperlambat penanganan stunting.

Berikutnya, kata dia, wilayah Kabupaten Sigi yang terdiri dari pegunungan membuat sebagian wilayah permukiman warga di pegunungan sulit dijumpai karena minimnya akses transportasi.

“Khususnya dusun-dusun yang berada wilayah-wilayah terpencil dan terisolir,” kata dia.

Dia juga mengakui bahwa belum sinkronnya program kegiatan di tingkat perangkat darah terkait penanganan stunting dengan lokasi fokus penanganan stunting.

Di samping itu, sebut dia, belum optimal pembagian tugas dan kewenangan masing-masing perangkat daerah sesuai peraturan yang ada.

Dia mengatakan, Pemkab Sigi tetap berupaya melakukan penanganan stunting sebaik mungkin, dengan melakukan inovasi-inovasi dan kreativitas meski dengan anggaran yang terbatas.

Prevalensi stunting di Kabupaten Sigi berdasarkan survei Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (PPGBM) bahwa tahun 2019 kasus stunting 20,2 persen, tahun 2020, sebesar 16,5 persen, 2021 sebanyak 14,4 persen.

Dia mengutarakan, Pemkab Sigi telah mencanangkan program sejuta telur untuk diberikan kepada masyarakat utamanya ibu hamil dan ibu menyusui, serta anak, dalam rangka pemenuhan gizi, di samping memberikan bantuan kebutuhan pokok lainnya.

Pemkab Sigi juga menggagas program pekarangan pangan lestari, yang diikutkan dengan edukasi dalam budidaya tanaman khususnya sayur-sayuran dan pemberian benih/bibit tanaman. Program ini, kata dia, agar rumah tangga tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan, khususnya sayur dan rempah-rempah lainnya. ARA

Komentar