PALU– Pemerintah Kota (Pemkot) Palu meminta dukungan semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu, sehingga penanganannya dapat dilakukan secara simultan.
“Kemiskinan merupakan masalah serius yang harus dituntaskan mulai dari hulu hingga hilir,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat memimpin rapat koordinasi program percepatan penanggulangan kemiskinan daerah, di Palu, Rabu (23/11/2022).
Menurut dia, upaya penanggulangan kondisi masyarakat dalam tatanan ekonomi prasejahtera perlu kolaborasi lintas sektor, sebab kemiskinan tidak hanya berdampak terhadap ketahanan ekonomi keluarga, tapi justru dapat berimplikasi pada sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu, kata Hadianto, arah pembangunan Pemkot Palu telah memuat 53 program prioritas yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) secara konsisten mengentaskan kemiskinan.
“Palu sebagai representasi Provinsi Sulawesi Tengah tentunya harus berada di posisi yang baik, sehingga kemiskinan, kawasan kumuh serta pengangguran harus diintervensi secara tepat dan tepat. Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemangku kepentingan untuk bersama-sama bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” tutur Hadianto.
Selain itu, kata dia, penanggulangan kemiskinan juga harus mengacu pada hal-hal teknis, seperti menyangkut data yang terkadang menjadikan program tidak tepat sasaran karena tidak berkesesuaian.
“Kita harus memiliki basis data yang kuat. Maka penyajian data akurat tentunya harus melibatkan pihak Badan Pusat Statistik sebagai pihak berkewenangan dalam urusan data, sehingga kolaborasi seperti ini harus ditingkatkan,” ujar kata Hadianto.
Menurut data pemerintah daerah setempat bahwa tahun 2021 mencatat angka kemiskinan di Kota Palu sebanyak 28.600 orang atau sekitar 7,7 persen dari total jumlah penduduk 372.113 jiwa.
Sedangkan angka pengangguran terbuka sekitar 15.302 orang atau menurun 1.658 orang dibandingkan tahun 2020 sekitar 16.960 orang.
Walikota mengatakan, Pemkot Palu tahun 2022 berupaya untuk menekan angka kemiskinan di daerah itu turun sampai sekitar 5,5 persen. “Tujuan penanggulangan kemiskinan adalah menurunnya angka orang miskin, baik secara kuantitas maupun kualitas dengan model pelayanan bermartabat dan tepat sasaran,” ujar Hadianto. ARA
Komentar