PALU– Dalam rangka perbaikan sistem layanan publik dan menjaring masukan dari stakeholder atau pemangku kepentingan, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Palu, Sulawesi Tengah menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) di sebuah hotel Jalan Basuki Rahmat, Senin (30/1/2023).
Diantara layanan BPOM di Palu berkaitan erat dengan mekanisme surat keterangan ekspor-impor; pendaftaran pangan olahan; pengurusan surat izin edar produk dan interaksi dengan masyarakat melalui acara-acara sosialisasi.
“Semoga terwujud perbaikan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam penyusunan kebijakan lewat forum konsultasi publik,” harap Kepala BPOM Palu, Agus Riyanto.
Acara pagi itu dibuka Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, dr Komang Adi Sujendra dengan membacakan sambutan Gubernur Rusdy Mastura.
Substansi BPOM di Palu diakui gubernur lewat kadis kesehatan sangat urgen untuk memastikan keamanan obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat supaya terhindar dari zat-zat berbahaya.
Dengan FKP ini, maka diharapnya jadi momentum untuk berinteraksi dan mengenalkan fungsi-fungsi BPOM ke masyarakat luas.
“Semoga langkah-langkah kecil yang diambil dari forum ini akan berdampak luas bagi kehidupan masyarakat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju,” tutur kadis kesehatan meneruskan harapan gubernur.
Setelah pembukaan dan coffee break, acara dilanjutkan pemaparan materi serta tanya jawab dengan Kepala Perwakilan Ombudsman Sulteng Iqbal Andi Magga dan Kepala Balai POM Palu, Agus Riyanto. CAL
Komentar