PALU– Berdasarakan survei jasa keuangan pada tahun 2018 tingkat generasi masyarakat Indonesia terhadap pasar modal baru mencapai empat persen masih sangat rendah, jika dibandingkan dengan negara ASEAN.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo dalam kegiatan pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal Bersama 1000 Anggota Tim Penggerak PKK Kota Palu, Selasa (28/2/2023), di Kota Palu.
Irmayanti mengatakan, hal tersebut dikarenakan masih sangat rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk investasi di pasar modal.
“Perlu untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal, bersinergi dan berkolaborasi dengan stackholder dan organisasi serta pemerintah daerah,” kata Irmayanti.
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulteng sebagai penyelenggara sekolah pasar modal patut didukung.
Apalagi kata dia, berkolaborasi dengan tim penggerak PKK sebagai organisasi kemasyarakatan.
“Diharapkan apa yang diselenggarakan ini dapat meningkatkan literasi pasar modal dan turut serta mencegah investasi ilegal di Kota Palu,” ungkap Irmayanti.
Sekkot juga turut bersyukur karena PT BEI Sulteng tidak hanya memberikan pemahaman tentang pasar modal.
Akan tetapi kata dia, juga turut berpartisipasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Palu dengan memberikan bantuan CSR berupa benih sayuran sebanyak 500 paket kepada anggota TP PKK.
“Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan bisa membantu meningkatkan perekonomian. Dan saya berharap ada bantuan lain yang nanti akan diberikan,” kata Irmayanti.
Masih di tempat yang sama, Direktur Pengembangan PT BEI, Jeffrey Hendrik menjelaskan, literasi keuangan merupakan bentuk perlindungan investor pasar modal dari penipuan yang berkedok investasi.
“Tujuan utama edukasi keuangan bukan strategi membuat investor menjadi sukses, tetapi ini lebih kepada bagaimana kita memahami pasar modal, mengantisipasi risiko,” kata Jeffrey.
Jeffrey mengatakan, jika investasi saham adalah salah satu investasi yang berisiko, tetapi investasi juga dapat mempercepat tujuan keuangan, apabila dapat memahami menajemen risiko yang ada.
“Siapapun tanpa harus mengeluarkan modal besar. Anggota Tim Penggerak PKK sangat potensial memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan tujuan keuangan,” ungkapnya. HNY














Komentar