Lima Pembatik Kelor Asal Palu Ikut Pelatihan di Yogyakarta

-Utama-
oleh

PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid di ruang kerjanya memberi motivasi bagi lima pembatik kelor di wilayahnya dalam rangka mengikuti pelatihan di Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).

Hadir mendampingi Kepala Dinas Perindag Kota Palu Zulkifli dan sejumlah pejabat lainnya.

Tampak lima para pemuda pemudi pembatik asal Kota Palu yakni Yemitra, Khodijah, Ahkam, Moh Farel, dan Moh Izam, dengan seksama mendengarkan bubuhan motivasi dan harapan-harapan Walikota Hadianto.

Dimana tentunya peran mereka amatlah penting dalam hal pengembangan produksi batik kelor, terlebih mengingat kedepannya Kelurahan Pantoloan dan Poboya bakal menjadi Central industri batik kelor di Kota Palu.

Perlu diketahui, Pemerintah Kota Palu dalam 53 programnya mencanangkan produksi batik kelor dalam program industri kecil menengah di wilayahnya.

Atas hal tersebut Walikota Palu sangat berharap agar kegiatan pelatihan di Yogyakarta dapat benar-benar diikuti dengan baik, tentunya dengan harapan menghasilkan pembatik asal Kota Palu yang mumpuni.

Tak hanya itu, walikota pun memberikan dukungan dan motivasi kepada para pemuda pemudi tersebut agar tak hanya sebatas mengikuti pelatihan saja, melainkan dapat benar-benar menekuni di bidang batik membatik, yang mana nantinya juga dapat menjadi peluang usaha bagi mereka.

“Jangan hanya menggugurkan kewajiban, besar harapan saya kalian tekuni itu,” tuturnya.

Bahkan, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, dia menjanjikan menyiapkan bantuan usaha berupa seperangkat peralatan membatik lengkap untuk awal usaha.

Dengan demikian diharapkan juga mampu meningkatkan produksi batik kelor bernuansa kearifan lokal di tanah Kota Palu ini.

Adapun pelatihan membatik tersebut akan dilangsungkan di Kota Yogyakarta, sekiranya selama dua pecan terhitung sejak 8 Maret 2023 mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Zulkifli mengatakan, pihaknya akan turut mendampingi pelatihan tersebut dengan harapan mampu mengefisiensikan momen pelatihan tersebut, sehingga kemudian ilmunya dapat diterapkan.

“Jadi pulang mereka langsung mengaplikasikan ilmu mereka, walaupun hanya dua pekan, tapi kami mengharapkan selesai itu ada hasilnya,” katanya.

Bahkan menurutnya, pelatihan membatik tersebut tak cukup jika hanya dilakukan selama kurun waktu dua pekan saja.

Maka dari itu, bersama Pemerintah Kota Palu, pihaknya akan mengupayakan agar pelatihan membatik tersebut dapat berkelanjutan. HNY

Komentar