PALU– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, Kabupaten Morowali Utara (Morut) dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah berstatus siaga supaya tetap berhati terhadap dampak hujan lebat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Nur Alim, Kamis (6/4/2023) mengatakan, selain status siaga, kurang lebih lima daerah lainnya juga berbatas waspada hujan lebat berpotensi menimbulkan dampak terhadap bencana hidrometeorologi.
“Lima daerah berstatus waspada yakni Kabupaten Poso, Banggai, Tolitoli, Morowali dan Parigi Moutong. Peringatan hujan berbasis dampak berlaku hingga Jumat (7/4),” ujarnya.
Dia menjelaskan, daerah-daerah yang berpotensi atau memiliki riwayat banjir maupun tanah longsor perlu melakukan langkah antisipasi, meskipun prakiraan cuaca ini hanya bersifat imbauan, namun perlu disikapi secara bijak dan arif.
Karena Pemerintah Daerah (Pemda) secara struktural, memilik instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait perlu meningkatkan kapasitas mitigasi kepada masyarakat.
“Mitigasi adalah salah satu cara penyelamatan diri dari dampak bencana. Maka sebagai masyarakat, kita harus lebih meningkatkan kepekaan kebencanaan,” ujarnya.
Dia mengemukakan, beberapa hari terakhir sejumlah daerah di Sulteng terendam banjir akibat dampak hujan lebat, dan daerah terdampak masuk dalam status waspada maupun siaga melalui prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat.
Menurut analisis BMKG, Sulawesi Tengah saat ini masih berada di musim penghujan, sehingga perlu diwaspadai kawasan-kawasan rawan longsor, banjir, maupun banjir bandang.
“Kami sebagai instansi berkewenangan secara masif telah menyampaikan informasi peringatan dini cuaca setiap waktu melalui berbagai media untuk diketahui publik, dan informasi ini dapat dijadikan sebagai acuan melakukan perjalanan,” katanya. ARA
Komentar