MORUT– Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan sekitar 41 orang korban banjir di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah, dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke tempat lebih aman pada, Sabtu (8/4/2023).
“Evakuasi menggunakan perahu karet di titik-titik tertentu karena kondisi air semakin tinggi. Banjir terjadi di desa Tompira, Kecamatan Petasa Barat,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andi Sultan di Palu.
Dia menjelaskan, evakuasi warga dilakukan tim SAR gabungan terdiri dari personel Pos SAR Morowali, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan potensi SAR lainnya.
Dari 41 orang korban dievakuasi, 27 27 jiwa dari Dusun 4 dan 14 jiwa dari Dusun 1 Desa Tompira. Dari giat SAR itu diutamakan kelompok rentan yakni warga lanjut usia (lansia), perempuan dan anak-anak.
“Banjir sudah berlangsung tiga hari sejak Kamis (5/4). Kondisi terkini dilaporkan air masih menggenangi pemukiman warga, dan saat ini hujan masih mengguyur wilayah Morowali Utara,” ujarnya.
Sekretaris BPBD Morut, Delvia Parenta mengatakan, banjir yang terjadi di kabupaten itu merendam tujuh desa yakni Desa Tompira, Bunta, Ulula’a, Togo, Sampalowo, Moleono dan Onepute di Kecamatan Petasan Barat.
Dilaporkan, ketinggian air sudah mencapai 70 centimeter dan warga yang terdampak telah diungsikan ke tempat lebih aman, kondisi ini dipicu hujan lebat yang terus mengguyur Morowali Utara mengakibatkan air sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga.
“Pemerintah Daerah (Pemda) setempat sudah mendirikan posko di masing-masing desa, dan Pak Bupati, tiga hari terakhir berada di lapangan memantau situasi banjir bersama sejumlah instansi terkait,” tuturnya.
Dari peristiwa itu, dilaporkan tidak ada korban jiwa. Pemda juga telah melakukan pelayanan kesehatan di posko pengungsian, termasuk pelayanan air bersih kepada warga.
“Tiga fasilitas umum terdiri dari rumah ibadah terendam banjir, termasuk empat sekolah ikut terdampak,” ucapnya. ARA
Komentar