13 Buku Karya Pelajar Parimo Diluncurkan Saat Hardiknas

-Utama-
oleh

PARIGI– Sekira 13 buku karya pelajar di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah diluncurkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 sebagai hasil kelas menulis dilaksanakan pada pertengahan 2021 dengan pendampingan Forum Taman Baca Masyarakat (F-TBM) Sulteng.

“Buku ini lahir dari keterbatasan aktivitas saat pandemi Covid-19 pada pertengahan 2021 siswa/siswi mulai menulis untuk mengisi waktu luang mereka, dan hasil karya diwujudkan dalam bentuk buku bacaan,” kata Ketua F-TBM Sulawesi Tengah, Devi Artinya Uga di Parigi, Selasa (2/5/2023).

Dia mengemukakan, belasan buku yang terdiri atas buku cerita rakyat setempat juga sebagai kegiatan literasi dalam upaya menjaga kearifan lokal.

Buku-buku tersebut lahir atas gagasan F-TBM bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo guna meningkatkan budaya literasi masyarakat, khususnya anak usia sekolah.

“Literasi sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan dan memperoleh informasi terbaru, memperkaya perbendaharaan kata, melatih otak serta membantu meningkatkan interpersonal, di usia sekolah adalah waktu yang sangat cocok untuk mengasah literasi anak,” tuturnya.

Dia menambahkan, selain buku hasil karya pelajar, pada kesempatan itu diluncurkan tiga buku karya guru penggerak Parimo.

“Total buku diluncurkan 16 buku, 13 buku karya pelajar dan tiga buku karya guru penggerak,” ucapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti Masanang mengatakan, karya anak daerah salah satu prestasi yang harus didukung dan dikembangkan untuk kepentingan peningkatan kualitas literasi maupun pendidikan.

Dia menjelaskan tentang pentingnya kelak generasi penerus memiliki kapasitas mumpuni sesuai minat dan bakat dalam melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan membangun daerah.

“Buku-buku ini akan kami sebarkan ke masing-masing perpustakaan sekolah untuk menjadi koleksi bacaan oleh siswa/siswi ditingkat satuan pendidikan SD, SMP maupun SMA/sederajat,” katanya. ARA

Komentar