PALU– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tumbuh 13,18 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan I 2023.
“Pertumbuhan ekonomi Sulteng pada triwulan I 2023 sebesar Rp83,86 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp44,16 triliun atas dasar harga konstan,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Sulawesi Tengah (Sulteng), Rukhedi di Palu, Jumat (5/5/2023).
Berdasarkan pertumbuhan atas dasar harga konstan, kata dia, jika dibandingkan pada triwulan I 2022 yang sebesar Rp32,02 triliun, pertumbuhan ekonomi Sulteng pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 13,18 persen yoy dengan Rp44,16 triliun.
Dia menjelaskan, untuk pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha secara yoy, perekonomian Sulteng masih ditopang oleh sektor industri pengolahan sebesar 29,41 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 17,35 persen dan perdagangan 10,15 persen.
Sedangkan jika dilihat dari sisi pengeluaran, maka komponen ekspor gabungan luar negeri dan antar provinsi mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 18,74 persen.
Sementara struktur penyumbang pertumbuhan ekonomi triwulan I 2023, yakni paling tinggi dari industri pengolahan sebesar 40,56 persen, kemudian juga dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 16,35 persen.
“Industri pengolahan di Sulteng masih akan terus tumbuh positif,” katanya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2023 terhadap triwulan IV 2022 (quartal-to-quartal/qtq) mengalami kontraksi minus sebesar 5,21 persen.
Adapun secara qtq, kata dia dari 17 lapangan usaha, yang mengalami kontraksi paling dalam yakni sektor administrasi pemerintahan minus 29,39 persen, konstruksi minus 13,28 persen dan jasa pendidikan minus 7,92 persen.
“Impor untuk barang-barang konstruksi mengalami penurunan sehingga membuat sektor konstruksi pada triwulan I juga mengalami penurunan sebesar 13,38 persen,” katanya.
Dari sisi pengeluaran, penurunan disebabkan oleh kontraksi yang terjadi pada sebagian besar komponen, yakni komponen dengan kontraksi terdalam terjadi pada pengeluaran konsumsi pemerintah minus 48,03 persen.
Adapun pertumbuhan ekonomi Sulteng pada triwulan I 2023 menempati urutan kedua di wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) sebesar 13,18 persen yoy, setelah Maluku Utara dengan pertumbuhan 16,50 yoy. ARA
Komentar