PALU– Wakil Wali Kota (Wawali) Palu, Reny A Lamadjido memimpin langsung jalannya Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 115 tingkat Kota Palu pada Senin (22/5/2023) di halaman kantornya.
Dalam arahannya, Wawali Reny menyatakan Harkitnas yang bertemakan “Semangat untuk Bangkit!” tahun ini, hendaknya menjadi bentuk seruan agar jajaran pemerintah bisa bangkit bersama.
Menurutnya, peringatan Harkitnas hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial saja. Olehnya perlu memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional.
“Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya Perkumpulan Boedi Oetomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme Indonesia,” katanya.
Di masa itu, lanjut wawali, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.
Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Dia mengungkapkan Budi Utomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.
Organisasi ini didirikan oleh Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen) pada tahun 1908.
“Budi Utomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain,” ungkap wawali.
Dia menjelaskan, Budi Utomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Semangat Budi Utomo kata dia, masih relevan untuk dikontekstualisasikan dan diimplementasikan pada kehidupan berbangsa saat ini.
Dia mengajak sebagai generasi penerus bangsa, harus melanjutkan semangat kebangkitan nasional itu.
“Mari kita maknai Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai bentuk mengenang kembali, bagaimana semangat perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai pembangunan baik itu pendidikan, pengajaran, nilai-nilai keagamaan maupun kebudayaan,” ajak wawali.
Olehnya, harus disadari bersama kata dia, betapa pentingnya nilai-nilai keagamaan, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
Kota Palu bisa maju, tumbuh, dan berkembang, jika didukung oleh aparatur Pemerintah Kota Palu dan masyarakat yang cerdas serta memiliki karakter menghargai nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan.
“Semoga api semangat kebangkitan nasional ini mampu menjiwai perjuangan kita dalam membangun Kota Palu. Hal yang terpenting dari semuanya itu ialah semangat nasionalisme yang senantiasa tetap tumbuh sampai selama-lamanya,” tuturnya. HNY
Komentar