PALU– Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menggencarkan pencegahan maupun pengendalian penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap ternak warga di wilayahnya.
“Kami sudah melakukan vaksin pertama sebelumnya, dan saat ini menunggu untuk melakukan vaksin booster yang dilakukan enam bulan setelah vaksin pertama,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita di Palu, Selasa (23/5/2023).
Dia menjelaskan, pemberian vaksin kepada hewan ternak masih terus masif dilakukan di seluruh daerah Sulteng.
Dia mengungkapkan, pihak Disbunnak Sulteng sebelumnya telah mengusulkan pemberian vaksin terhadap 430 ribu hewan ternak dan telah disetujui oleh pemerintah pusat.
Menurut dia, hewan ternak yang telah tertular PMK akan disehatkan terlebih dahulu serta dilakukan pemantauan sebelum diberikan vaksinasi.
“Tidak boleh daerah tertular PMK dilakukan pemberian vaksinasi karena ditakutkan sudah ada bibit penyakit pada hewan ternaknya kemudian akan menjadi tambah parah lagi karena yang dimasukkan adalah virus yang dilemahkan,” katanya.
Dandy Alfita mengatakan, sejak September 2022, mencatat sebanyak delapan kabupaten telah tertular PMK.
Sementara itu, kata dia, kasus aktif PMK tertinggi berada di Kabupaten Donggala dengan sebanyak 1.251 kasus aktif berdasarkan data per 1 Januari hingga 15 Mei 2023.
“Saat ini yang tertinggi di Kabupaten Donggala dengan sebanyak 1.251 kasus aktif, kemudian disusul Kabupaten Sigi dengan 272 kasus aktif,” katanya. ARA
Komentar