PALU– Kondisi R, korban asusila anak di bawah umur di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah oleh 11 orang pelaku dilaporkan semakin membaik.
Rencana operasi pengangkatan rahim korban yang dijadwalkan dilakukan pekan depan di RSUD Undata Palu, tampaknya batal dilakukan setelah tim dokter menyampaikan bahwa kondisi R terus membaik.
Direktur RSUD Undata Palu, Herry Mulyadi mengatakan, operasi pengangkatan rahim tersebut akan dilakukan hanya jika korban terus merasakan sakit pada bagian reproduksinya.
Namun, hasil laboratorium dan pemeriksaan lainnya menunjukkan bahwa kondisi korban terus mengalami peningkatan alias membaik.
“Meskipun awalnya direncanakan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim karena adanya infeksi, namun setelah tim dokter memeriksa, kondisinya semakin membaik hingga hari ini sehingga operasi tidak diperlukan,” jelasnya.
Saat ini, korban sedang dirawat di ruang instalasi kebidanan untuk menjaga kondisi psikisnya agar terus membaik.
Pihak rumah sakit juga telah menempatkan petugas keamanan di depan ruangan perawatan dan melakukan pembatasan bagi pengunjung yang ingin menjenguk korban.
Sementara itu, Gerakan Perempuan Bersatu (GPB) memberikan dukungan kepada korban berinisial R (15).
Mereka memberikan karangan bunga dan bingkisan kepada korban dan diserahkan kepada Direktur RSUD Undata pada Jumat (2/6/2023).
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Perempuan, Dewi Rana menjelaskan, GPB terdiri dari lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan individu di Sulawesi Tengah.
Koalisi GPB juga akan terus memberikan pendampingan dan mengawal proses pemulihan korban.
“Dukungan kita akan terus ada sampai kasus ini selesai dan tuntas di proses persidangan nanti,” kata Dewi.
GPB juga meminta agar Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia segera memberikan bantuan dalam penanganan korban R. HNY
Komentar