Lambat Datang, Walikota Palu Batal Lantik 14 Kepala Sekolah

-Utama-
oleh

PALU– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid secara resmi melantik sejumlah pengawas dan kepala sekolah di tingkat TK, SD, maupun SMP di wilayahnya pada Jumat (9/6/2023).

Adapun jumlah pengawas yang dilantik sebanyak sembilan orang, sementara kepala sekolah sebanyak 24 orang dari total jumlah yang seharusnya 38 orang.

Sebagaimana diketahui, ada 14 kepala sekolah baik dari tingkat TK maupun SD batal dilantik dikarenakan keterlambatan mereka datang saat pelantikan yang dimulai sejak pukul 07.00 Wita.

Walikota Hadianto secara khusus berterima kasih kepada para kepala sekolah dan para pengawas yang datang tepat waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang dilantik bersungguh-sungguh menerima tugas dan tanggungjawab yang diberikan.

“Siapa yang meremehkan waktu, maka dia akan rugi. Olehnya mereka yang tidak datang tepat waktu, saya tidak akan lantik. Karena mereka tidak bersungguh-sungguh,” kata walikota.

Sementara itu, walikota berharap agar tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepada para pengawas dan kepala sekolah, dapat diterima dengan baik.

Hal ini dikarenakan, para pengawas dan kepala sekolah yang dilantik hari ini merupakan orang-orang pilihan dari puluhan ribu aparatur sipil negara (ASN) ditambah P3K yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Palu.

“Ada berapa sekolah yang kita punya? ada berapa jabatan di Pemerintah Kota Palu? Ada berapa jabatan-jabatan strategis yang kita punya? terbatas,” ujarnya.

Karena keterbatasan itulah kata dia, para ASN dituntut untuk berpacu dan meningkatkan kualitas dirinya, karena itu akan menjadi ukuran.

“Walikotanya komiu (kamu, red) hari ini tidak ada urusan siapa yang mau jadi kepala sekolah, tidak ada. Para kepala yang dilantik hari ini mungkin tidak pernah bertatap muka langsung dan bicara langsung,” ungkapnya.

Dalam hal ini walikota memberi kepercayaan sepenuhnya kepada kepala dinas, untuk memilih dengan tepat, siapa para kepala sekolah, pegawai, dan pejabat yang ingin ditempatkan pada posisi-posisinya.

Mungkin jabatan itu dianggap menguntungkan, tapi bagi walikota, ini posisi yang vital dalam upaya mendorong pembangunan di Kota Palu.

Bukan hanya pembangunan secara fisik, tapi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Oleh karena itu, walikota mengajak para pengawas dan kepala sekolah untuk membangun kota ini secara bersama-sama, sesuai dengan kerja dan tugasnya masing-masing.

“Kalau kita bertugas di dunia pendidikan sebagai kepala sekolah, maka mari. Kita antar anak-anak kita menjadi anak-anak yang siap, unggul, menjadi anak-anak yang diharapkan. Menjadi anak-anak yang InsyaAllah cita-citanya terbuka,” ungkapnya.

Maka dari itu, walikota tidak akan bermain-main dengan hal tersebut, karena kalau menempatkan orang tidak sesuai dengan peruntukannya, maka pasti akan merugikan, baik kota maupun masyarakat.

Apalagi berbicara soal pendidikan, Pemerintah Kota Palu berusaha betul-betul memberikan perhatian.

Oleh karena itu, Walikota Hadianto kembali menekankan kepada para kepala sekolah yang baru dilantik agar membangun manajemen baik di masing-masing sekolah.

Di samping itu, bangun komunikasi yang baik antar seluruh pengajar maupun pegawai di lingkungan sekolah. “Ciptakan tim kerja yang solid dan kompak untuk perubahan dan kerja-kerja baik,” katanya. */HNY

Komentar