PALU– Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat produksi gabah kering panen di wilayahnya mencapai 452 ribu ton pada medio 2023.
“Petani konsisten menanam, sebagaimana target luas tanam tahun ini seluas 222.718 hektare dengan target luas panen 211.582 hektare,” kata Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun di Kota Palu, Senin (3/7/2023).
Dia menjelaskan, dari jumlah ketersediaan gabah kering panen sebesar 452 ribu ton itu kalau dikonversi dalam bentuk beras mencapai 263.989 ton.
Ketersediaan bahan pangan ini, menurut dia, mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sebanyak 215. 656 ton dari jumlah penduduk Sulteng sebanyak juta jiwa lebih.
“Pada Januari-Februari mengalami defisit, kondisi itu bisa terpenuhi dari bulan yang mengalami surplus sebelumnya,” ujarnya.
Dari ketersediaan beras saat ini, diproyeksikan Sulteng mengalami surplus sebanyak 48.333 ton dan diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi hingga tiga bulan ke depan sambil menunggu panen berikutnya.
Oleh karena itu, pemerintah sebagai mitra petani terus menjaga ekosistem produksi melalui berbagai intervensi, di antaranya menjaga ketersediaan pasokan pupuk bersubsidi, mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) melalui program pemberdayaan perdesaan dan pengembangan pertanian guna menghemat biaya produksi.
Kemudian, penguatan sumber daya manusia (SDM) petani dalam pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pertanian, termasuk penerapan program indeks pertanaman 400 (IP400) guna percepatan peningkatan produksi padi yang sebelumnya petani menanam padi tiga kali setahun, kini dapat dilakukan empat kali setahun.
“Peran petani sangat vital dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga pemerintah menjaga kondusivitas ini dengan upaya membantu meningkatkan kesejahteraan mereka (petani),” kata Nelson. ARA
Komentar