PALU– Warga mengeluhkan terkait pengangkutan sampah tidak merata di bantaran sungai Jalan Miangas, Kelurahan Lolu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Hal tersebut terungkap saat kegiatan Jaring Aspirasi Caturwulan II DPRD Kota Palu oleh Anggota Legislatif Muliady pada Rabu (12/7/2023) malam.
Warga di bantaran sungai menyatakan bahwa sampah mereka tidak diangkut.
Sementara retribusi sebesar Rp 35 ribu tetap harus dibayarkan setiap bulan. Hal ini menjadi dilema bagi masyarakat yang rumahnya berada di gang sempit.
Selain itu masalah lain yang paling mendesak juga adalah kurangnya penerangan lampu jalan di bantaran sungai, padahal daerah tersebut padat penduduk.
Kondisi tersebut menciptakan kegelapan yang sangat berpotensi terjadinya tindak kejahatan dan kecelakaan, terutama karena jalan berada di tepi sungai dan belum diaspal.
Muliady, anggota DPRD Kota Palu menanggapi keluhan warga tersebut.
Dia menyatakan akan membahas permasalahan ini dengan dinas terkait dan kelurahan, serta mencari solusi terbaik untuk masalah pengangkutan sampah dan penerangan jalan.
“Persoalan sampah ini memang kompleks, tetapi kami akan berusaha mencari solusi agar pengangkutan sampah tetap dapat dilakukan di daerah yang sulit dijangkau dengan mobil besar,” kata Muliady.
Sementara itu, pihak Dinas Kawasan Permukiman juga telah dilibatkan untuk membahas pengadaan lampu jalan.
“Semoga prosesnya dapat dipercepat, begitupun dengan persoalan sampah, ini kan sudah ada perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, semoga keluhan warga tadi dapat terselesaikan dengan baik,” tuturnya.
Selain dua permasalahan tersebut, dalam kegiatan itu, warga juga berharap adanya bantuan dalam mendapatkan modal usaha baik secara individu maupun kelompok. HNY
Komentar