Tahun Baru Islam, Muhammad J Wartabone Ziarah ke Makam Ulama Sulteng

-Utama-
oleh

PALU– Pengurus Besar Persaudaraan Indonesia Berzikir bersama Majelis Taklim Wanita Shalawat Indonesia menggelar ziarah akbar mengunjungi makam para ulama dan tokoh daerah Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kegiatan ziarah akbar yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persaudaraan Indonesia Berzikir (PB PIB), Muhammad J Wartabone ini dilakukan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah yang jatuh pada Rabu (19/7/2023).

Ziarah akbar yang diikuti ratusan warga ini dilakukan dengan zikir bersama saat mengunjungi makam tiga ulama besar yakni Rusdi Toana, Datokarama, dan Guru Tua.

Rute ziarah makam diawali dengan mengunjungi makam Rudi Toana, tokoh pers sekaligus tokoh daerah pendiri Muhammadiyah Sulteng.

Rombongan menggelar yasinan dan tahlilan bersama di makam yang berada di dalam area Kampus Universitas Muhammadiyah Palu, Jalan Hangtua, Palu Timur.

Ziarah berlanjut dengan gelaran yasinan dan tahlilan saat mengunjungi makam Syekh Abdullah Raqiy atau yang dikenal dengan Datokarama di Jalan Rono, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.

Ziarah akbar berakhir di makam Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang dikenal dengan Guru Tua yang berada di kawasan Madrasah Alkhairaat Palu, Jalan SIS Al Jufri, Kota Palu.

Di makam Guru Tua, rombongan melaksanakan yasinan, tahlilan, zikir bersama serta salat berjemaah di Masjid Alkhairaat.

Ketua Umum PB-PIB, Muhammad J Wartabone mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian kecil ziarah dari puluhan makam ulama yang ada di Sulteng.

“Hari ini kita lakukan ziarah ke beberapa makam ini hanya sebagian kecil dari 68 makam ulama yang ada di Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Menurut Wartabone, kegiatan ziarah akbar juga bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas tentang ulama dan tokoh daerah Sulteng yang berjasa dalam peyebaran Islam di Tanah Kaili.

“Kita ingin masyarakat Sulteng, masyarakat Indonesia pada umumnya mengenal bahwa di Sulteng ini memiliki 68 ulama yang berpengaruh, sehingga wajar jika Sulteng ini dikatakan serambinya Makkah dan Madinah,” imbuhnya.

Dia menambahkan, ziarah akbar kedepannya akan menjadi agenda rutin bagi dua organisasi majelis taklim tersebut.

“InsyaAllah ini menjadi agenda rutin kami, karena tahun hijriah ini merupakan awal mula tonggak berdirinya Islam, hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah,” tuturnya. */HNY

Komentar