PALU– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir menegaskan, penanganan stunting kini difokuskan pada upaya preventif atau pencegahan.
Hal ini disampaikan pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tingkat Provinsi Sulteng tahun 2023 di halaman kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) pada Kamis (10/8).
“Kalau (ibu hamil) tidak diberi asupan gizi yang bagus, akan didapat anak stunting,” kata wagub bahwa pemerintah provinsi akan memberi bantuan gizi kepada ibu-ibu hamil dari keluarga kurang mampu.
Wagub mendorong partisipasi dunia usaha untuk bekerjasama mengurangi prevalensi stunting lewat program CSR.
“Karena stunting adalah permasalahan kita semua dan mengatasinya juga harus bersama-sama,” katanya.
Sementara Ketua TP-PKK Sulteng merangkap Bunda Peduli Stunting, Vera Rompas Mastura menuturkan bahwa Gubernur Rusdy Mastura sangat menyambut baik usulan pelibatan perusahaan untuk bersama-sama menangani stunting.
“Alhamdulillah Pak Gub sudah meresponnya dan akan membuat rekomendasi,” ucapnya bersyukur.
Di bagian lain Kepala BKKBN Pusat melalui Inspektur Utama Ari Dwikora Tono mengajak undangan untuk memaknai Harganas dalam pembangunan ketahanan keluarga.
“Pembangunan keluarga adalah pondasi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Karena itu momen 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari janin hingga anak berusia dua tahun harus dioptimalkan agar anak terhindar dari stunting.
“Ini kesempatan istimewa untuk membangun tumbuhkembang anak yang solid,” jelasnya.
Rangkaian puncak Harganas tingkat provinsi antara lain diisi dengan pemberian penghargaan kepada orangtua asuh stunting, perlombaan kader bina balita dan kuliner Kaili, jalan sehat, pasar murah, pemeriksaan kesehatan dan pelayanan KB. FAH
Komentar