Januari-Agustus 2023, DBD di Palu Capai 371 Kasus

-Utama-
oleh

PALU– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menangani sebanyak 371 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga 21 Agustus 2023 di wilayah tersebut.

“Untuk DBD sampai Agustus tahun 2023 kumulatif kasus positif DBD ada 371 kasus dengan tiga orang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Penyakit serta Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Palu, Sitti Rachmah, Rabu (23/8/2023).

Dia mengatakan, tiga orang meninggal tersebut dua orang berasal dari Kecamatan Palu Timur dan satu orang dari Kecamatan Tatanga, serta pihaknya masih melakukan penanganan dan pengobatan terhadap beberapa pasien yang terpapar penyakit DBD.

Menurut dia, saat ini Kota Palu merupakan salah satu daerah endemis untuk penyakit DBD dikarenakan nyamuk Aedes Aegypti hidup dan berkembang di daerah padat penduduk atau area perkotaan. Sementara di ibu kota Sulteng itu sendiri, seluruh kecamatan telah teridentifikasi adanya kasus DBD.

Kasus DBD, kata dia, mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2023 ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Perkembangan kasus DBD selama tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan. Contohnya saja pada Januari 2022 ada 21 kasus DBD, namun pada Januari tahun ini sudah ada 55 kasus,” katanya.

Dia mengatakan, jumlah kasus DBD pada periode Januari hingga Desember 2022 sebanyak 640 kasus, sementara untuk jumlah kasus DBD periode Januari hingga Agustus tahun ini sudah 371 kasus.

Tercatat dari 371 kasus, Kecamatan Palu Selatan menjadi daerah tertinggi pengidap penyakit tersebut, yakni sebanyak 103 kasus.

Kemudian disusul Kecamatan Mantikulore 59 kasus, Palu Barat 50 kasus, Palu Timur 47 kasus, Palu Utara 39 kasus, Ulujadi 19 dan Tawaeli delapan kasus.

Sebagai bentuk intervensi, kata dia, setiap puskesmas di setiap kecamatan memiliki tim kesehatan keliling (Kesling) yang bertugas untuk memberikan abatisasi atau pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi, tempat yang memiliki genangan air dan sebagainya dengan tujuan membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi rutin kepada masyarakat agar menerapkan gerakan 3M yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan selalu waspada terhadap nyamuk demam berdarah.

“Jika ada masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala DBD segera ke puskesmas terdekat supaya mendapat perawatan kesehatan,” katanya. ARA

Komentar