Harga Nikel Dunia Turun Drastis, Ekonomi Sulteng Diproyeksi Tumbuh 10,53 Persen

-Ekonomi-
oleh

BALIKPAPAN –  Ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksi tetap tumbuh tinggi meski harga nikel dunia mengalami penurunan drastis.

Laporan Bloomberg pada 21 Agustus 2023 menyebutkan bahwa harga nikel yang menjadi komoditas ekspor Indonesia turun sebesar 6,7 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Penurunan harga kembali berlanjut pada kuartal kedua 2023 yang menyentuh angka minus 22,6 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Cina lebih rendah akibat keyakinan pelaku ekonomi yang melemah serta utang rumah tangga yang tinggi sehingga menurunkan konsumsi.

Padahal Cina adalah negara eskpor terbesar Indonesia termasuk ekspor Sulawesi Tengah.

Dampak ekonomi global lain yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi Bumi Tadulako adalah ketidakpastian berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan informasi terbaru, Rusia akan terus menginvasi Ukraina hingga tahun 2026 mendatang.

Meski demikian, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng tetap tumbuh tinggi meski angkanya di bawah angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan ekonomi provinsi ini.

Pertama, meski harga nikel mengalami penurunan, namun volume ekspor nikel ke Cina tetap tinggi. Hal ini dikarenakan adanya kontrak antara perusahaan penyedia nikel di Morowali dengan konsumen di Negeri Tirai Bambu.

Kedua, meningkatnya kapasitas utilisasi industry pengolahan nikel seiring dengan semakin optimalnya power plant di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan meningkatnya konversi smelter NPI menjadi nickel matte.

Ketiga, telah commissioning 16 lini produksi NPI hingga triwulan II 2023 dan ramp up produksi meningkat mendorong output yang lebih optimal.

Keempat, terjaganya indeks keyakinan konsumen di level optimis yang mendorong konsumsi masyarakat, terjaganya produktivitas di sector pertanian serta meningkatnya realisasi belanja APBD dan APBN.

“Pada triwulan III 2023, ekonomi Sulteng diproyeksi akan tumbuh tinggi di kisaran 10,53 persen  hingga 12,53 persen,” jelas Kepala Perwakilan BI Sulteng, Dwiyanto Cahyo Sumirat didampingi Deputi Kepala BI Sulteng, Miko Bayu Aji.

Dari sisi inflasi, BI Sulteng optimis bahwa inflasi diperkirakan berada di sekitaran batas atas sasaran target inflasi nasional.

Pada Bulan September 2023, inflasi akan berada di level 2,45 persen.

BI Sulteng berharap kepada masyarakat Sulteng untuk menjaga stabilitas keamanan dan peningkatan produksi pada sector-sektor lain seperti pertanian, perdagangan maupun konsumsi rumah tangga.

Dengan begitu, ekonomi Sulteng akan tetap bertahan dari dampak ekonomi global yang kini mengalami penurunan. GUS

Komentar