PALU– Pihak panitia menyiapkan Garda Alkhairaat (GAL) untuk menjaga dan mengawal jalannya Muktamar Besar XI Alkhairaat 2023 selama empat hari mulai 27 hingga 30 September.
Rencananya kegiatan dipusatkan di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi, Desa Kotarindau, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Wakil Ketua Panitia, Asgar Basir Khan mengungkapkan banyaknya kader pondok pesantren menawarkan diri untuk bergabung di GAL.
“Bahwa sekarang orang berbondong-bondong ikut menawarkan diri di GAL, iya besar, tapi kita membatasi GAL yang bertugas,” ujarnya usai Konferensi Pers di Sekretariat Muktamar Besar XI Alkhairaat, Rabu (20/9/2023).
Sementara Ketua Garda Alkhairaat (GAL) Sulteng, Husen Habibu mengharapkan pelaksanaan Muktamar Besar XI Alkhairaat dapat berjalan dengan damai.
Hal ini menurutnya, Alkhairaat adalah milik semua masyarakat tanpa adanya perbedaan.
Pengerahan GAL dimaksud pada kegiatan muktamar menyusul adanya insiden pemasangan baliho yang menolak penyelenggaraan muktamar di Kabupaten Sigi.
“Yang memasang baliho itu adalah provokator, itu penyusup dan GAL akan mengamankan itu,” tegas Husen Habibu.
Menurutnya, Pengurus Besar Alkhairaat selama ini menjalankan anggaran dasar/anggaran rumah tangga sesuai ketentuan.
Tujuan GAL kata Husen, untuk menjaga Alkhairaat dan marwah Guru Tua hingga ratusan tahun kedepan.
Persiapan acara yang tinggal beberapa hari tersebut dinyatakan pihak panitia telah mencapai 90 persen.
Pengurus Alkhairaat menyiapkan event organizer berstandar nasional dalam muktamar empat hari tersebut.
Nantinya aparat keamanan turut terlibat dalam mengawal pelaksanaan muktamar. Bahkan beberapa pejabat pusat dikabarkan bakal menghadiri muktamar seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Menaker. DAM
Komentar