1.325 KK di Desa Jaya Bakti Banggai Alami Krisis Air Bersih

-Banggai, Utama-
oleh

BANGGAI– Warga Desa Jaya Bakti, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai mengalami krisis air bersih.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sulteng menyatakan krisis air bersih yang dialami warga Desa Jaya Bakti itu terjadi sejak Sabtu (9/9/2023). Namun pihak BPBD baru menerima kabar buruk itu pada Kamis (28/9/2023) pukul 15:24 Wita.

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus pada Kamis malam mengatakan, krisis air bersih itu terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan dengan peringatan fenomena El-Nino di beberapa wilayah, termasuk Sulawesi Tengah sesuai rilis dari BMKG soal potensi cuaca.

Menurutnya, hasil monitoring hingga pertengahan 2023, sebanyak 63% dari zona musim telah memasuki kemarau, salah satunya adalah Kabupaten Banggai. Kondisi ini kata dia, mengakibatkan jumlah kebutuhan air bersih yang tidak cukup karena kurangnya debit air sungai dan jaringan air desa yang berjarak 12 kilometer dari sumber mata air, sehingga membuat kering bak penampungan desa.

“Tidak ada korban jiwa, namun warga yang terdampak krisis air bersih itu sebanyak 1.325 KK atau 5.543 jiwa,” kata Akris.

Saat ini pihak BPBD melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan aparat desa serta instansi terkait.

Tim Reaksi Cepat BPBD Banggai bersama aparat desa dan warga setempat juga melakukan penanganan manual dengan cara mendistribusikan air bersih sebanyak lima kali angkut atau 25 ton per hari dengan satu unit mobil tangki air.

BPBD Banggai bersama aparat desa juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk menghemat penggunaan air dengan keperluan secukupnya.

Adapun kebutuhan mendesak menurut pihak BPBD yakni kendaraan mobil tangki air bersih dan jaringan pipa PDAM yang dapat mengaliri di setiap dusun.

“Untuk situasi terakhir di lokasi, mata air desa yang biasa digunakan untuk mengisi bak penampungan umum mongering,” tutur Akris. CAL

Komentar