Mentan Instruksikan Jajaran Kementan Dukung KPN Sulteng

-Sigi, Utama-
oleh

PALU– Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong transformasi di sektor pertanian, dari konvensional ke modern.

Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman saat membuka secara resmi Jambore Penyuluh Pertanian Tingkat Nasional di UPT Diklat Pertanian Sidera, Kabupaten Sigi, Senin (6/11/2023).

Menurutnya, Indonesia termasuk iklim tropis yang sangat cocok untuk perkembangan pertanian, dibandingkan dengan daerah lain di dunia.

Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, dia pun mengajak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membantu petani meningkatkan produksi pertanian tahun 2024.

Mentan Amran Sulaiman menginstruksikan jajaran Kementan mendukung Kawasan Pangan Nusantara (KPN) Sulawesi Tengah di Kabupaten Donggala dengan harapan dapat menjadi penyangga kebutuhan pangan Ibu Kota Negara (IKN).

Selain itu, dia pun menginstruksikan jajaran Kementan memberikan bantuan berupa traktor dan bibit untuk 400 hektare pertanian Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Gubernur Rusdy Mastura menuturkan, sektor pertanian di Sulawesi Tengah masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Balai Karantina Pertanian kelas II Palu melansir ekspor komoditas pertanian Sulteng sebesar 1.284 ton dengan nilai 9,6 miliar dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Satu dari tiga poin yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 ini yakni produktivitas.

Sejalan dengan hal ini untuk mewujudkan produktivitas pembangunan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki enam proposal prioritas pembangunan, diantaranya pengembangan KPN seluas 1.123,56 hektare di Kabupaten Donggala.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mulai menggarap potensi pertanian dengan membuka KPN yang disiapkan untuk mengantisipasi krisis pangan global.

Selain itu, KPN juga dipersiapkan untuk memasok kebutuhan pangan di IKN sebagai wilayah baru yang akan berkembang.

Luas KPN ditargetkan seluas 15.000 hektare dengan komoditas utama jagung dan kedelai. Namun, untuk tahap awal, lahan yang dikerjakan baru sekitar 1.000 hektare.

Turut hadir dalam kegiatan itu yakni unsur Forkopimda Sulteng, anggota DPRD, Wakil Wali Kota Palu, Wakil Bupati Sigi, para pimpinan organisasi perangkat daerah, sejumlah Kadis Pertanian se Indonesia, Ketua KTNA, para Penyuluh Pertanian Lapangan se Indonesia. LAH

Komentar