PALU– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya mengoptimalkan penyediaan pupuk bersubsidi agar lebih murah dan terjangkau oleh kemampuan petani.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Novalina selaku Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) provinsi sekaligus mewakili Gubernur Rusdy Mastura pada Focus Group Discussion (FGD) Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 2023 dan Persiapan e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) Tahun 2024 di sebuah hotel Jalan Malonda, Kota Palu, Selasa (14/11/2023).
Sekprov mengatakan, permasalahan pupuk bersubsidi di Sulteng masih banyak berkutat pada tidak tepatnya petani penerima manfaat dan alur penyaluran pupuk bersubsidi yang menyimpang dari aturan.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang amat strategis ini untuk mendiskusikan upaya-upaya apa yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan berbagai masalah seputar pupuk bersubsidi,” urai sekprov membaca sambutan gubernur.
Dia berharap semoga KP3 kabupaten kota dapat meningkatkan monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi serta memaksimalkan koordinasi dengan KP3 provinsi.
“Semoga pupuk bersubsidi dapat terdistribusi dengan lancar, sesuai mekanisme aturan hingga sampai kepada petani-petani (Sulteng) yang berhak menerima dan memakainya,” tutur sekprov berharap kasus-kasus penyimpangan penyaluran pupuk subsidi dapat dicegah.
Sementara Vice President Pupuk Indonesia Wilayah 6 Roh Edi Andri W mengatakan, kegiatan FGD ini adalah manifestasi misi perusahaan dalam mendukung program swasembada dan kedaulatan pangan.
Dia menuturkan, sampai November 2023 penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional baru 68%.
Sementara untuk Sulteng, secara spesifik dia sebutkan bahwa penyerapan pupuk bersubsidi jenis UREA baru 56% dan NPK Phonska 69%.
Karena itu kata dia, diperlukan usaha-usaha percepatan untuk mengejar ketertinggalan agar pupuk terserap optimal di sisa waktu tahun 2023.
“Semoga ajang ini dapat dimaksimalkan untuk berdiskusi dan mengevaluasi dalam rangka mencari alternatif-alternatif menyelesaikan permasalahan pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Kegiatan diikuti jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi dan kabupaten kota se Sulteng, para distributor, pedagang pupuk, mitra kerja dan kelompok tani.
Bagi peserta yang beruntung mendapatkan doorprize menarik dari nomor undian dicabut panitia. LAH
Komentar