Tiga Proyek Jalan di Tiga Daerah Sulteng Tahap Penyelesaian

-Utama-
oleh

PALU– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto menjadi Inspektur Upacara pada peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke 78 bertemakan “Digitalisasi Infrastruktur Menuju Konstruksi Jalan yang Andal dan Berkelanjutan”.

Kegiatan ini berlangsung di Halaman Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, pada Senin (4/12/2023).

Melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Gubernur Rusdy Mastura mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas PU atas dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan dalam melaksanakan tugas membangun dan membenahi infrastruktur di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2023 ini, sedang dalam penyelesaian penanganan jalan yang menjadi ruas penting dalam konektivitas antar kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah, di antaranya ruas Biromaru Palolo di Kabupaten Sigi.

Kemudian di Kabupaten Morowali Utara pada ruas jalan Beteleme-Nuha. Berikutnya di Kabupaten Banggai Kepulauan pada ruas Salakan-Sambiut.

Beberapa ruas ini sangat penting dalam menunjang roda perekonomian di kabupaten demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Di bidang pembangunan jalan, hingga saat ini Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai jalan dengan kondisi mantap sebesar 1050.19 kilometer pada tahun 2022 dan akan terus meningkat pada tahun 2023.

Selanjutnya dalam mendukung pengembangan kawasan pangan nusantara ibu kota negara di Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Tengah yang berjarak relatif dekat diproyeksi menjadi sasaran pasokan komoditas pangan, hasil pertanian dan perkebunan.

Untuk mendukung hal itu prasarana jalan dan konektivitas antar wilayah harus ditingkatkan.

Gubernur berharap momen Hari Bakti PU ke 78 menjadi motivasi untuk ke depannya Sulawesi Tengah harus membangun lebih banyak lagi infrastruktur jalan dan jembatan yang lebih berkualitas, smart, dan mengusung konsep digitalisasi infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur harus melakukan transformasi proses konstruksi tradisional menjadi proses modern dengan sentuhan teknologi digital pada setiap bagian proses konstruksi.

“Karenanya, kita harus mulai mengadopsi dan membiasakan digitalisasi pada perencanaan, pengelolaan, dan pelaksanaan, serta pengambilan keputusan yang lebih didasari pada digitalisasi berbasis data,” katanya.

Untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan berbasis transformasi digital, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi, yakni pertama, yakni pola pikir kolaboratif, visi dan misi kepemimpinan dalam bidang digital, kebijakan yang mudah diimplementasikan, serta sumber daya manusia andal.

Kedua, pembangunan infrastruktur harus lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan mengikuti kaidah-kaidah green infrastructure digital.

Dia juga meminta seluruh pimpinan dan jajaran Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan kredibilitas institusi dengan terus meningkatkan semangat, militansi serta kerjasama dalam bekerja. HAL

Komentar