MOROWALI– Korban jiwa akibat ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi pada Ahad (24/12/2023) sekira pukul 05.30 Wita, bertambah menjadi 18 orang, dimana sebelumnya 13.
“Hingga hari ini (26/12/2023), tercatat korban yang meninggal dunia berjumlah 18 orang,” kata Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Kurniawan,” Selasa (26/12/2023).
Dia menyebutkan, 18 orang meninggal dunia itu yakni 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok.
Dedy mengatakan, jenazah korban ini telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing sebagai bentuk respon cepat dan intensif yang dilakukan oleh PT IMIP.
Pemberangkatan setiap jenazah didampingi oleh perwakilan baik dari tim komunikasi PT IMIP, tim HRD dari masing-masing perusahaan atau tenant asal pekerja menuju kediaman keluarga korban.
Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, Sulawesi Selatan sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Agus Nugroho menjelaskan, kejadian itu bermula pada saat petugas teknis PT ITSS sebanyak 59 orang melakukan perbaikan salah satu tungku pembakaran dan tiba-tiba terjadi ledakan hingga mengakibatkan kebakaran.
Atas kejadian itu, mengakibatkan sebanyak 59 orang korban, 13 diantaranya meninggal dunia dan 46 lainnya mengalami luka berat hingga ringan.
Dari 13 korban meninggal dunia itu, empat diantaranya diketahui adalah TKA.
Saat ini kata kapolda, pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi di kawasan PT IMIP tersebut dengan melibatkan unsur Polda Sulteng dan Laboratorium Forensik Makassar, Sulawesi Selatan. CAL
Komentar