PALU– Korban tewas akibat kecelakaan kerja ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah kini bertambah menjadi 20 orang.
Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Agus Nugroho kepada sejumlah jurnalis saat rilis akhir tahun di mapolda setempat, Ahad (31/12/2023) malam membenarkan hal tersebut.
Korban meninggal dunia itu adalah Sahrul (23), pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Palopo, Sulawesi Selatan.
Kapolda mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan rencananya dilakukan gelar perkara terhadap kasus tersebut.
Sejauh ini penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 27 orang saksi, diantaranya tenaga kerja asing, pekerja Indonesia, dan pihak perusahaan itu sendiri.
“Mudah-mudahan ada yang mengarah ke tersangka,” kata Kapolda Agus Nugroho menjawab pertanyaan jurnalis soal kemungkinan adanya tersangka.
Karena kata dia, memang dari hasil penyelidikan patut diduga terjadi ada beberapa pelanggaran standar operasional prosedur atau SOP, baik sisi metodenya maupun dari sisi keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu sendiri.
“Nanti kita pastikan setelah gelar perkara. Mudah-mudahan nanti ada titik terang,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Agus Nugroho menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Ahad (24/12/2023) sekira pukul 05.30 Wita saat petugas teknis PT ITSS sebanyak 59 orang melakukan perbaikan salah satu tungku pembakaran dan tiba-tiba terjadi ledakan hingga mengakibatkan kebakaran.
Atas kejadian itu, mengakibatkan sebanyak 59 orang korban, 13 diantaranya meninggal dunia dan 46 lainnya mengalami luka berat hingga ringan.
Dari 13 korban meninggal dunia saat itu, empat diantaranya diketahui adalah tenaga kerja asing. CAL
Komentar